TQN Pontren Suryalaya, Tarekat Produktif

TQN Pondok Pesantren Suryalaya adalah tarekat yang produktif. Ini bukan pernyataan tanpa alasan, tapi bisa dilihat berdasarkan ajaran di dalamnya. Amat wajar sebetulnya sebuah tarekat mu’tabarah itu produktif, sebab Rasulullah Saw sebagai rujukan segala macam tarekat juga manusia yang produktif.

Secara bahasa produktif artinya bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar), mendatangkan, memberi manfaat dan hasil, menguntungkan, mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru.

Secara ajaran TQN Pontren Suryalaya misalnya, ada yang dikenal dengan Ranggeuyam Mutiara (Rangkaian Mutiara) yang berisikan pesan mulia yang relevansinya tak lekang dimakan zaman. Sebagai berikut:

1. Ulah ngewa ka ulama sajaman (Jangan benci kepada ulama sezaman)

Membenci seseorang apalagi sampai berlarut-larut berdampak buruk bagi kesehatan jiwa. Perasaannya akan diliputi oleh emosi negatif, aktivitasnya bisa terganggu bahkan kebencian itu bisa menyita waktunya.

Terlebih yang dibenci adalah seorang ulama yang merupakan pewaris nabi. Ulama orang yang berilmu yang disebut al Qur’an sebagai hamba Allah yang takut kepada-Nya (khasyah).

Jangan membenci kepada ulama sezaman juga memberi pengertian agar senantiasa berprasangka baik dan terus belajar kepada para alim ulama. Sisi lainnya, orang yang benci sering tidak objektif dalam menilai yang dibencinya.

Ketika ada perbedaan pendapat antar ulama, menjadi hal lumrah dan biasa bahkan menjadi bagian dari kekayaan khazanah keilmuan dan alternatif pilihan.

Baca juga: Tanbih dan Spirit Surah al Maun

Adanya perbedaan antar ulama, bukan jadi pemicu kebencian. Sebab kebencian itu muncul justru akibat kedangkalan ilmu dan kearifan yang lemah. Maknanya, Abah menempatkan ulama sebagai pelita zaman dan pemimpin umat harus dihormati.