Tanggung Jawab Intelektual ala Imam Ghazali
Intelektual sejati lahir dari akal, iman, dan hati yang terhubung pada Sang Pencipta
Dalam setiap diri manusia memiliki akal pikiran yang selalu ingin tahu akan segala hal, khususnya rasa keingin tahuan manusia terhadap ilmu pengetahuan.
Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik dari gerak arah jarum jam, makhluk yang bernama manusia dalam seluruh penjuru dunia selalu mengoperasikan akal dan pikirannya untuk menggali apa yang mereka belum miliki (pengetahuan). Namun, pengetahuan yang dimaksud adalah “intelektual”.
Seseorang dapat dikatakan mempunyai jiwa intelektual tinggi manakala ia adalah orang yang cerdas, berakal kreatif, berpikiran jernih sehingga memiliki ketajaman intuisi dengan berdasarkan pada standar ilmu pengetahuan tertentu, serta mampu mempertanggungjawabkan setiap apa yang ia kerjakan. Allah Swt. berfirman:
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” (QS. Al-Mudatsir: 38).
Baca juga: Seni Mendidik Akhlak Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Bahasa
Sedangkan, di dalam tafsir Al Misbah dikatakan bahwa maksud dari ayat di atas adalah, “setiap jiwa akan mendapat balasan dari kejahatan yang diperbuatnya, kecuali golongan muslim yang telah membebaskan diri dengan melakukan ketaatan.”
Jadi, bahwasanya setiap ilmu pengetahuan atau daya intelektual yang kita miliki harus juga dapat diaplikasikan terhadap kehidupan sehari-hari untuk berbagai hal kebaikan, hingga mewujudkan kemanfaatan bagi sesama manusia bahkan seluruh alam semesta.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______