TQN dan Tantangan Zaman Digital, Menanamkan Kembali Spirit Hidup Berbasis Zikir

Zikir bukan sekadar ibadah, tapi charger ruhani di tengah bisingnya zaman digital

“Di era digital yang serba cepat dan bising, banyak orang kehilangan ketenangan batin dan arah hidup. Tapi tahukah kita bahwa zikir — yang mungkin dianggap sederhana — justru menjadi kunci untuk bertahan dan tetap waras di tengah derasnya perubahan?”

Di zaman sekarang, kita hidup di tengah arus informasi yang begitu deras. Handphone menjadi sahabat setia, media sosial hadir dalam setiap detik kehidupan kita. Di sisi lain, zaman ini menghadirkan tantangan spiritual yang tak kalah besar, hati menjadi cepat gelisah, pikiran mudah terpecah, dan banyak orang mulai kehilangan arah hidup. Lalu, di manakah tempat kita berpegang

Sebagai ikhwan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok Pesntren Suryalaya yang diwariskan oleh Abah Sepuh, Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Mduhammad ra, dan Abah Anom, Syekh Ahmad Shihibulwafa Tajul Arifin ra, kita sebenarnya memiliki bekal yang luar biasa kuat.

TQN bukan hanya amalan dzikir atau suluk semata. Ia adalah jalan hidup, pedoman moral, dan petunjuk untuk tetap teguh dalam badai zaman.

Apa Tujuan Kita?

Dalam setiap dzikir, kita membaca sebuah doa agung: “Ilāhī anta maqṣūdī wa riḍāka maṭlūbī, a‘ṭinī maḥabbataka wa ma‘rifataka” (Tuhanku, Engkaulah yang aku maksud dan keridhaan-Mu yang aku cari. Berilah aku kemampuan untuk mencintai-Mu dan mengenal-Mu).

Doa ini sederhana tapi mendalam. Ia mencerminkan empat tujuan hidup kita sebagai pengamal TQN:

  1. Taqarrub ilallāh – Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Mardhātillāh – Menjalani hidup yang diridhai Allah.
  3. Mahabbah ilallāh – Mencintai Allah sepenuh hati.
  4. Ma‘rifatullāh – Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.

Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi