Sufi Itu Pelopor Kemajuan Umat
Pelopor memang tidak selalu mengikuti arus, bahkan sering menentang dan menantang arus
Pelopor itu berani memilih untuk tidak “hidup tenang” penuh ketenteraman di Makkah. Pelopor itu sering dicaci dan disindir sebagai tidak beradab terhadap para tokoh musyrik Makkah, bahkan tidak beradab karena menyimpang dari tradisi para leluhur dan nenek moyang mereka yang jahiliyah.
Rasulullah Saw hijrah ke Madinah di usia 53 tahun, dan 2 tahun kemudian harus memimpin perang Badar. Bayangkan, sejak umur 55 tahun hingga menjelang wafatnya, Nabi Saw harus maju ke medan laga, berperang puluhan kali.
Sementara itu banyak muballigh TQN yang baru berusia 35-tahunan sudah tidak kuat lagi berjalan jauh. Jangankan berlari, karena perut mereka gendut-gendut kebanyakan makan di manaqiban, kaki mereka lemah akibat kebanyakan duduk, kepala sampai botak mikirin hutang akibat kurang kerja cerdas dan kerja keras. Itulah bedanya sebagian “sufi” kekinian dengan para pelopor Islam.
Para tokoh sufi itu adalah para pelopor kemajuan umatnya. Mereka sibuk bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja ikhlas. Mereka sibuk melakukan banyak perjalanan dakwah, melakukan pengembaraan secara ruhani dan jasmani, berjuang memelopori berbagai perbaikan akhlak dan sosial umat.
Baca juga: Ciptakan Kebiasaan Produktif, Kamu Akan Jadi Pemimpin
Di dalam kitab kumpulan manaqib yang biasa kita baca, ada dijelaskan beberapa asas tarekat Naqsyabandiyah, antara lain:
Safar dar watan (melakukan perjalanan ke berbagai negeri/wilayah). Pengembaraan lahir batin memperluas cakrawala berpikir, menambah pengalaman, memperkokoh keyakinan, dan membentuk jalinan kolaborasi dakwah. Sufi adalah pelopor kebaikan dan perubahan sosial, di tengah arus apapun yang sedang mengalir.
Khalwat dar anjuman (sepi di tengah keramaian). Arus kehidupan, arus perniagaan (ekonomi), dan arus kekuasaan (politik) tidak mengecoh sufi dari dzikrullah dan kontemplasi mencari solusi bagi problem-problem umat. Sufi tidak asyik sibuk dengan urusan diri dan keluarganya saja. Sufi itu pelopor. []
Oleh: KH. Wahfiudin Sakam Bahrum , Syracuse, 19 Agustus 2023
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______