Salah satu ajaran Islam yang perlu kembali digaungkan adalah menyambung silaturahim. Tanpa silaturahim hubungan akan renggang dan berdampak buruk pada keharmonisan di tengah masyarakat.
Silaturahim mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dipraktikkan. Sebab melakukan silaturahim juga sekaligus melawan hawa nafsu.
Menyambung silaturahim berarti melaksanakan perintah Allah Swt dan meneladani Rasul-Nya. Bahkan orang yang melakukan akhlak mulia ini akan mendapatkan keutamaan. Sebagaimana Nabi Saw bersabda:
Siapa yang suka dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah silaturahim (HR. Bukhari).
Silaturahim menurut hadis tersebut memiliki dua keutamaan. Pertama dilapangkan rezekinya dan kedua, dipanjangkan usianya.
Baca juga: Di Balik Amanat Pangersa Abah Anom
Lapangnya rezeki artinya bisa rezekinya bertambah banyak dan luas, bisa juga bermakna ada keberkahan di dalam rezekinya. Berkah sendiri maknanya melimpahnya kebaikan dalam sesuatu.
Adapun ditangguhkannya ajal atau panjangnya umur dijelaskan oleh ulama. Pertama ada yang memahami bahwa umur tidak bisa bertambah. Sehingga makna bertambah disitu bersifat majazi, sebagaimana firman Allah Swt:
Apabila ajalnya (batas waktu) tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (Al-A’raf: 34).
Ulama memberikan jawaban bahwa yang bertambah itu adalah keberkahan umurnya, mendapat taufiq untuk menjalankan ketaatan, dan pandai memanfaatkan waktu untuk bekal akhirat. Orang tersebut juga akan selamat dan terhindar dari penyia-nyiaan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.
Baca juga: Wasiat Rasulullah Saw Kepada Abu Dzar al Ghifary
Sedangkan pendapat lain, bahwa bertambah umur itu secara hakikat artinya benar-benar bertambah angkanya. Misalnya, jika sebelumnya di lauh Mahfudz tertulis usianya 60 tahun, maka jika dia silaturahim maka bisa dipanjangkan usianya hingga 100 tahun. Sebagaimana firman Allah Swt:
Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (Ar-Ra’d: 39).
Pendapat selain itu, ialah bahwa orang yang mengambung silaturahim dia akan selalu dikenang baik sepeninggalnya seakan akan masih hidup terus walau sebenarnya sudah wafat.
Lalu siapa yang berhak mendapatkan dua keutamaan tersebut. Nabi Saw menggambarkan bahwa silaturahim itu dilakukan kepada mereka yang hubungannya sudah putus dan jauh merenggang. Nabi Saw bersabda:
Bukanlah orang yang menyambung (silaturahim) itu adalah orang yang membalas (silaturahim dengan silaturahim dan memutus silaturahim dengan membalas juga dengan memutusnya), akan tetapi orang yang menyambung (silaturahim) adalah orang yang ketika diputus oleh persaudaraannya, maka ia menyambungnya (HR. Bukhari).
Dari hadits tersebut nampak jelas, bahwa yamg dimaksud menyambung silaturahim itu bukan membalas orang yang memang menjalin silaturahim. Tetapi justru, kamu menyambung orang yang memutus hubungan silaturahim denganmu.
Baca juga: Akhlak Paling Utama Bagi Penghuni Dunia dan Akhirat
Dari sini ada tiga kelompok, pertama adalah washil, yakni orang yang menyambung hubungan silaturahim dengan orang yang telah putus hubungan. Orang ini juga selalu membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan yang lebih dari yang dia dapat. Inilah derajat yang paling tinggi.
Selanjutnya, kelompok kedua, disebut dengan mukafi’ yaitu membalas kebaikan yang sama seperti dilakukan orang lain terhadapnya. Seperti saling membalas kunjungan orang yang silaturahim kepadanya.
Sedangkan kelompok ketiga ialah qathi’ yaitu orang yang memutus silaturahim, serta tidak membalas kebaikan orang lain terhadapnya. Inilah kelompok derajat terendah yang mendapat kecaman.
Nabi Muhammad Saw mengajarkan bahwa jika ada orang lain yang berbuat baik kepadamu maka balaslah kebaikannya.
Siapa yang berbuat baik untukmu, maka balaslah (sesuai kebaikan orang tersebut). Maka apabila kamu tidak memiliki sesuatu yang bisa dijadikan sebagai balasannya, maka doakanlah dirinya, hingga kamu menganggap bahwa kamu telah membalasnya (HR. Abu Dawud).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______