Saat Mubalig Suryalaya Ditawari Gaji dari Negara
Abah Anom mempunyai pandangan bahwa kondisi seperti saat ini dimana seorang mubalig
Abah Anom pernah bercerita bahwa Beliau ditawari oleh Menteri Agama waktu itu Prof. Munawir Syadzali agar semua mubalig Pondok Pesantren Suryalaya diangkat sebagai pegawai Departemen Agama dan mendapat gaji dari negara.
Atas usulan tersebut Abah Anom menjawab bahwa hal tersebut tidak perlu. Mengapa? Karena Abah Anom mempunyai pandangan bahwa kondisi seperti saat ini dimana seorang mubalig dari Suryalaya datang ke tempat ikhwan atau murid-murid Suryalaya untuk melaksanakan pembinaan, maka kedatangannya adalah semata-mata menjalankan amanat gurunya yaitu Abah Anom dengan lillahi ta’ala.
Bahwa kemudian di tempat tersebut pribuminya memberi mereka sekedar transport, maka kedua pihak, yaitu mubaligh dan tuan rumah sudah melakukan kebaikan lillahi ta’ala, mengharapkan ridha-Nya.
Posisi seperti itu tidak tergantikan, walau dengan uang berapapun, karena bonusnya dari Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Wejangan Abah Anom Agar Tidak Terpesona Dunia
Namun apabila kemudian negara memberikan gaji kepada mubalig tersebut, maka unsur lillahi ta’ala-nya dikhawatirkan akan hilang, digantikan pengharapan akan gaji yang akan diterima, dan demikian pula pihak pribumi atau tuan rumah yang dikunjungi akan merasa hilang kewajiban untuk berbuat baik kepada mubalig, karena merasa sudah ditanggulangi oleh negara, dan dengan demikian maka kedua belah pihak menjadi hilang kesempatannya untuk beramal baik.
Demikianlah sikap arif dan bijaksananya Abah Anom menyikapi hal itu, dengan pandangan jauh ke masa depan, dan alasan yang bijaksana, sehingga Pak Menteri tidak tersinggung.
Beliau tidak silau oleh dunia, tidak hirau pada pengakuan jabatan, yang dicari dan dituju senantiasa ridha Tuhannya. []
Dikutip dari Satu Abad Abah Sepuh dan Abah Anom Berkhidmat untuk Agama dan Negara oleh Ir. H. Gardjita Garwita
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______