Kiai Wahfi, Ikhwan TQN Harus Terbiasa Berpikir Kritis
Al Qur'an merangsang orang untuk berpikir dan menggunakan akalnya
“Jangan karena alasan banyak berzikir, tapi lalai dalam berpikir. Pertanyakanlah hal-hal sederhana. Jangan pernah remehkan pertanyaan sederhana. Ayat Al Qur’an dalam sebagian besar konstruksinya adalah pertanyaan,” demikian ucap KH. Wahfiudin Sakam dalam pengantar Training Spirit LDTQN Jakbar 22, Jum’at (13/05) di Wisma Flora, Cisarua, Bogor.
Wakil Talqin Pangersa Abah Anom itu mengajak peserta Training untuk terbiasa berpikir secara kritis. Menurutnya, perlu ada keseimbangan antara berzikir dan berpikir.
Kiai Wahfi menuturkan bahwa Al Qur’an merangsang orang untuk berpikir dan menggunakan akalnya. Dewan Pembina LAZNAS DPF tersebut lalu memberikan contoh.
Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab? Tidakkah kamu mengerti? [Surah Al-Baqarah: 44]
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Critical Thinking Skill
Bahkan, tambah Kiai Wahfi, ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad Saw adalah Iqra’, perintah untuk membaca, membaca diri, membaca lingkungan, membaca situasi dan kondisi.
Alat berpikir kritis ialah mempertanyakan dengan menggunakan 5 W 1 H (What, Where, When, Why, Who, How).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______