Qana’ah dan Pengaruhnya Pada Kesehatan Mental
Orang yang tidak menerapkan qana'ah dalam hidup bisa berdampak buruk pada mental
Qana’ah itu artinya kepuasan atau kerelaan hati terhadap pemberian Allah. Kerelaan hati inilah yang membuat seseorang menjadi kaya.
Rela lah dengan pemberian Allah kepadamu, niscaya akan membuatmu jadi orang yang paling kaya. (HR. Tirmidzi)
Orang yang tidak menerapkan qana’ah dalam hidup bisa berdampak buruk terutama pada kesehatan mental seseorang. Rasa ketidakpuasan terhadap aneka pemberian dan ketentuan dari Allah dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan atau stres, cemas bahkan depresi.
Demikian juga keserakahan sangat potensial terjadi jika tidak ada kepuasan hati terhadap apa yang diterimanya. Dalam sebuah jurnal dikatakan bahwa keserakahan berkaitan dengan tingkat depresi yang lebih tinggi, sementara rasa syukur berkaitan dengan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.
Disadari atau tidak, kehidupan ini menyajikan aneka episode atau menu yang tidak seluruhnya sesuai harapan dan keinginan. Sehingga sekian hal bisa saja membuat seseorang tertekan atau mengalami stress, baik yang bersumber dari dalam diri maupun dari luar.
Baca juga: Abah Anom: Sabar dan Syukur Harus Bergandengan
Singkatnya, qana’ah dapat mengurangi risiko gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan jiwanya.
Orang yang qana’ah memahami betul bahwa segala pemberian Allah bagi manusia kendatipun berbeda bukan kezaliman melainkan rahmat dari-Nya.
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang membagi penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. [Surah Az-Zukhruf: 32]
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______