Iman Yang Benar Kunci Menghadapi Musibah

Jika memiliki iman yang benar maka kita akan mampu menghadapi aneka musibah

Setiap musibah terjadi dengan izin Allah Swt. Musibah yang menimpa manusia baik menyangkut diri, harta, atau pun anak terjadi berdasarkan izin Allah, sesuai iradah-Nya. Karena segala sesuatu terjadi dengan qadha dan qadar-Nya.

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ

Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Surah At-Taghābun: 11]

Dalam Tafsir Al Washit disebutkan jika kita memiliki iman yang benar maka kita akan mampu menghadapi aneka musibah tersebut dengan sabar yang baik (shabrun jamil). Orang yang beriman kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya, qalbunya akan diberikan hidayah untuk sabar dan menyerah terhadap ketentuan-Nya.

Baca juga: Abah Anom Sabar dan Syukur Harus Bergandengan

Iman yang benar menjadikannya meyakini bahwa apa yang telah ditetapkan menimpanya dia tidak akan luput darinya, dan apa yang luput darinya tidak akan menimpanya. Karena Allah Swt Maha Mengetahui segala sesuatu, dan tidak ada tersembunyi bagi-Nya di bumi dan di langit.

Karena itu bagi seorang yang beriman, segala sesuatu jadi kebaikan baginya.

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh ajaib urusan orang mukmin itu. Apa saja yang terjadi itulah yang terbaik untuknya. Dan semua itu hanya ada pada seorang mukmin. Jika mendapat kegembiraan ia bersyukur dan itu baik untuknya. Dan jika mendapat kesedihan ia bersabar dan itu juga yang baik untuknya. (HR. Muslim).

Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa siapa yang tertimpa musibah, dan dia sadar bahwa itu terjadi berdasarkan qadha dan qadar-Nya, maka dia bersabar dan menerima ketentuan Allah. Allah memberi petunjuk pada qalbunya, Dia memberi ganti balasan atas apa yang hilang darinya dari dunia. Qalbunya mendapatkan hidayah, dan punya keyakinan yang benar. Terkadang Dia mengganti apa yang diambil dari seseorang, atau menggantinya dengan yang lebih baik.

Baca juga: Orang Yang Makrifat Tidak Akan Putus Asa Dari Rahmat Allah

Qalbu yang mendapat hidayah ialah yang sadar bahwa ia milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an.

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ

(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). [Surah Al-Baqarah: 156]


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi