Tun Sakaran, Wakil Talqin Abah Anom Yang Patriotis

Terlebih Tun Sakaran wafat sehari jelang Hari Merdeka atau Hari Kebangsaan Malaysia

“Kadang kala bukan suasana yang harus diganti, tetapi rasa di dalam hati yang perlu diperbaiki,” demikian sepenggal kata mutiara dari Tun Datuk Seri Panglima Haji Sakaran bin Dandai yang wafat pada Senin (30/08).

Kepergiannya bukan hanya membuat Keluarga besar TQN Pontren Suryalaya berduka, tapi juga publik Malaysia yang merasa amat kehilangan salah satu putera terbaiknya.

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob turut menyampaikan duka cita yang mendalam, bahkan menyematkan Tun Sakaran Dandai sebagai tokoh pemimpin yang disegani. Terlebih Tun Sakaran wafat sehari jelang Hari Merdeka atau Hari Kebangsaan Malaysia pada 31 Agustus 2021.

Tun Sakaran dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan seorang negarawan. Hidupnya dicurahkan untuk berbakti kepada agama, bangsa dan negara.

Putra dari pasangan Bapak Dandai bin Ajibudin bin Jamaluddin dan Ibu Aisyah binti Haji Yusuf bin Haji Ali ini juga masyhur sebagai pemimpin Sabah yang cemerlang dan teladan pemimpin keluarga. Baca juga…

Tun yang lahir di Kampung Air, Semporna pada 15 April 1930 mulai mengeyam pendidikan di Sekolah Melayu Semporna 1937-1941. Pada masa pendudukan Jepang di Sabah, Tun sempat belajar di persekolahan Jepun. Selanjutnya Tun belajar di Government Vernacular School Semporna sambil menimba ilmu agama mulai 1945-1948 yang kini dikenali sebagai Sekolah Kebangsaan Pekan Semporna.


Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi