Penyebab Badan Payah Hati Susah Menurut Syekh As Sya’rani

Syekh Abdul Wahhab As Sya’rani ra dalam karyanya Al Minahus Saniyyah ‘ala al Washiyah al Mathbuliyah menjelaskan bahwa dzikrullah bisa melenyapkan kesedihan dan kegundahan yang sedang dialami manusia di dunia.

Menariknya, Sufi Agung asal Mesir ini mengaitkan antara kesedihan, kegelisahan, gundah gulana dengan ghaflah atau lalai dari mengingat Allah.

فإن الهم والغم فيها إنما هو بقدر الغفلة عن الله تعالى

Sungguh kesusahan, kesedihan, kemuraman, kegundahan di dunia hanyalah sesuai kadar ghaflah (lalai) dari Allah Swt.

Ini menjawab pertanyaan, mengapa orang bisa larut dalam kesedihan, tenggelam dalam duka nestapa, penuh dengan kemuraman, tiada lain karena dia lalai dari Allah Swt.

Baca juga: Ini Bahayanya Orang Lalai Berdzikir Menurut Abah Anom

Semakin dia lalai, maka ia semakin sedih dan gundah gulana. Sebaliknya, jika ia terus terhubung qalbunya dengan Allah Swt, maka apapun yang sedang dihadapinya tidak akan membuatnya menjadi susah, gelisah apalagi sampai stres dan depresi. Karena orang yang senantiasa mengingat Allah akan mengalami kebahagiaan yang langgeng.

فمن أراد دوام السرور فليداوم على الذكر فلا يلومن العبد إلا نفسه إذا ترادفت عليه الهموم والغموم فإن ذلك إنما هو جزاء بقدر إعراضه عن ربه عز وجل، فافهم واعلم أن بذكر الله تعالى تذهب القسوة عن القلب

Siapa yang menginginkan kebahagiaan yang langgeng maka dawamkanlah dzikir. Maka janganlah seorang hamba menyalahkan (orang lain atas kesusahannya) kecuali karena dirinya sendiri.

Murid dari Syekh Jalaluddin As Suyuthi ini bahkan menegaskan, jika susah dan gelisah itu terus datang silih berganti menimpanya maka sungguh hal itu hanyalah balasan sesuai kadar berpalingnya ia dari Rabb nya Azza wa Jalla, maka pahamilah hal ini. Dan ketahuilah bahwa dengan dzikrullah ta’la bisa menghilangkan kekerasan dari qalbu.

Baca juga: Pangersa Abah Mengislamkan Orang Saat Dalam Kondisi Koma

Penulis kitab Al Mizan Al Kubra ini mengajak kita untuk melakukan refleksi diri serta muhasabah terhadap apa yang sedang dialami. Tetapi itu bukan dalam rangka mencari kesalahan orang lain apalagi mengeluh atasnya, karena ada kecenderungan manusia untuk melakukannya sebagaimana disebutkan di atas.

Justru relfleksi itu perlu dilakukan untuk memeriksa seberapa jauh tingkat ghaflah atau kelalaian kita yang menyebabkan duka nestapa, badan payah hati susah.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi