Pentingnya Menanamkan Tasawuf Sejak Dini pada Anak

Apakah tasawuf itu hanya untuk orang yang sudah dewasa? Atau bisa diajarkan pada anak sejak dini? Apakah tasawuf ini penting untuk anak? Lalu bagaimana dengan Rasulullah Saw, apakah beliau mengajarkan tasawuf pada anak? Ini di antara pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di benak sebagian orang tua.

Secara istilah, memang tasawuf belum muncul pada masa Rasulullah Saw. Akan tetapi makna, kandungan dan nilai-nilai dalam tasawuf sudah diajarkan dan dipraktekkan langsung oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana pengajaran tasawuf Rasulullah Saw kepada Ibnu Abbas.

Abdullah bin Abbas adalah sahabat yang sangat beruntung karena mendapatkan pendidikan, asuhan dan bimbingan langsung dari manusia teragung sepanjang zaman.

Kedekatannya dengan Rasulullah sejak masih kecil hingga remaja membentuknya menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berilmu bahkan dijuluki sebagai turjuman al Qur’an karena kepiawaiannya dalam tafsir al Qur’an.

Ilustrasi. (Foto: FreePik)

Suatu ketika Rasulullah Saw secara khusus mendoakan Ibnu Abbas, anak yang ketika itu suka melayani beliau dengan menyiapkan air wudhu.

اللهم فقهه فى الدين وعلمه التأويل

Ya Allah pahamkanlah ia dalam agama dan ajarkanlah ia ta’wil (tafsir) al Qur’an. (HR. Ahmad).

Bagi Ibnu Abbas yang sejak kanak-kanak banyak menemani Rasulullah baik di rumah maupun majelis-majelisnya, serta menyaksikan bagaimana wahyu turun di masanya, tasawuf adalah meneladani kehidupan Rasulullah Saw secara lahir bathin.

Pentingnya Tasawuf Untuk Anak Sejak Dini,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ : ” يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ “.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Suatu hari saya ada di belakang Rasulullah Saw. kemudian beliau bersabda: “Hai Abdullah kecil, sungguh aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat. Peliharalah Allah, maka Allah akan memeliharamu. Peliharalah Allah, kamu akan mendapati-Nya selalu ada di hadapanmu. Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.

Ketahuilah sekiranya semua umat bergabung untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberi manfaat kecuali dengan sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah bisa memberi manfaat. Dan sekiranya umat manusia bergabung untuk menimpakan mudarat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan bisa mendatangkan mudarat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang sudah ditetapkan Allah bisa menjadi mudarat bagi kamu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering. (HR. Tirmidzi).

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarah At Tirmidzi dijelaskan, pesan Nabi kepada Ibnu Abbas kecil ialah “peliharalah Allah” dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Maka Allah akan memeliharamu di dunia dari petaka dan hal-hal yang tidak disukai serta di akhirat nanti dipelihara dari aneka siksa.

Pesan Nabi kepada Ibnu Abbas ini sarat akan nilai-nilai tasawuf, yakni selalu istiqamah memelihara Allah dalam qalbu sehingga tidak melenceng dari titah-Nya. Dalam arti menjalankan perintah dan larangan-Nya secara lahir batin.

Lalu, bukankah salah satu tujuan dari tasawuf ialah memperoleh pemeliharaan dan keselamatan dari Allah Swt baik di dunia maupun akhirat.

Kemudian, “peliharalah Allah, kamu akan mendapati-Nya selalu ada di hadapanmu”, maksudnya peliharalah hak Allah hingga Dia akan selalu di hadapanmu memeliharamu dari hal-hal yang tidak disukai di dunia dan akhirat.

Nabi Muhammad sejak dini juga menanamkan pada Ibnu Abbas agar ketika ia memiliki keinginan maka mintalah hanya kepada Allah. Karena selain-Nya tidak mampu memberi atau menolak sesuatu, tidak pula mampu menolak mudarat dan menarik manfaat.

Beliau melanjutkan pesannya pada sahabat yang kelak menjadi imam ahli tafsir tersebut, bahwa jika engkau menginginkan pertolongan baik itu dalam ketaatan atau hal lainnya yang termasuk urusan dunia atau akhirat, maka mintalah pertolongan kepada Allah karena beliau lah yang berhak dimintai pertolongan.

Ilustrasi. (Foto: FreePik)

Di sini beliau menekankan pada Ibnu Abbas agar selalu mengandalkan Allah dalam gerak geriknya termasuk dalam keinginanannya. Jangan bergantung pada makhluk dan hanya bergantung kepada-Nya. Mengosongkan qalbu dari berharap kepada selain-Nya adalah salah satu ajaran dasar dari tasawuf.

Pesan yang terkandung dalam hadis tersebut ialah agar istiqamah selalu bersama Allah dan hanya bergantung pada-Nya. Serta meyakini bahwa tidak ada satu pun dari makhluk-Nya yang bisa memberi mudarat atau manfaat kecuali atas izin-Nya.

Imam Ghazali dalam Ayyuhal Walad mengatakan:

اعلم أن التصوف له خصلتان الاستقامة مع الله تعالى والسكون عن الخلق٬ فمن استقام مع الله عز وجل وأحسن خلقه بالناس وعاملهم بالحلم فهو صوفي

“Ketahuilah tasawuf itu memiliki dua kebiasaan, yaitu istiqamah bersama Allah dan harmonis dengan makhluk-Nya. Maka siapa saja yang istiqamah bersama Allah Swt, berakhlak baik terhadap manusia, dan bergaul dengan mereka dengan santun, maka ia adalah seorang sufi.”

Dengan demikian, pengajaran dan pengamalan tasawuf sudah diteladankan dan diajarkan oleh Rasulullah Saw secara langsung kepada Ibnu Abbas yang saat itu masih kanak-kanak.

Ini menunjukkan betapa penting mengajarkan, menanamkan, meneladankan anak praktik tasawuf melalui kebiasaan selalu bersama Allah sejak dini. Bukan sebatas teori yang proporsional, tapi melalui keteladanan dan pengasuhan yang mengenalkan Allah serta pembiasaan selalu bersama Allah dalam setiap aktivitasnya. Dan juga bagaimana berakhlak baik hidup harmonis dengan sesama.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi