Alhamdulillah Maqam Fana’ dalam Al Qur’an

Al Fatihah merupakan rangkuman dan saripati dari isi seluruh ayat Al Qur’an. Surah yang dikenal dengan Ummul Qur’an ini adalah khazanah simpanan harta karun berharga milik umat Islam.

Salah satu ayatnya ialah Alhamdulillahirabbil’alamin. Alif dan lam dalam lafadz “alhamdu” listighraqil jinsi. Artinya tidak ada yang berhak menyandang pujian sempurna kecuali Allah Rabbul’alamin yang memiliki sifat sempurna.

Beliau yang berhak bagi segala pengagungan, penghormatan dan penyucian. Kata Alhamdulillah juga menunjukkan isyarat bahwa pujian bagi Allah ini berkesinambungan dan terus menerus.

Baca juga: Belajar Dari al Fatihah Tujuh Ayat yang Diulang-ulang

Lillahi, li-nya likhtishas, artinya kekhususan hanya milik Allah. Segala hal dikhususkan kepada Allah itu untuk mendidik kita. Jangan sampai ketika menerima karunia Allah Swt -apapun itu- kemudian menisbatkannya kepada diri. Misalnya karena usaha, keringat atau kepandaian kita.

Karena segala bentuk dan jenis pujian, yang paling berhak untuk dipuji dan yang menyandang pujian hanyalah milik Allah.

Maka ketika kita menyadari ayat ini, sesungguhnya kita berada dalam maqam fana’, yakni menghilangkan seluruh kesombongan keegoisan dan keangkuhan serta keakuan.

Mengucapkan Alhamdulillah itu mudah, tapi memaknai, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari itu yang perlu latihan. Bagaimana agar senantiasa bersyukur kepada Allah Swt dalam segala kondisi kita.

Baca juga: Tiga Prinsip Bersyukur yang Penting Diketahui

Kita mengetahui bahwa Allah yang suci nama-namanya, lalu bagaimana selayaknya kita memuji dan menyucikan-Nya serta memuja yang pantas bagi-Nya.

“Wahai hamba-Ku, jika kamu hendak mensyukuri-Ku dan memuja-Ku, maka katakanlah Alhamdulillah rabbil ‘alamin.”


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi