Orang-orang Yang Tertipu
Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 191 dengan jelas membedakan antara fikir dan dzikir
Dengan berfikir filosof mencari makna atas obyeknya (hushuli), dengan berdzikir sufi memperoleh makna dari obyeknya (hudhuri).
Imam Ghazali letih mencari-cari dengan filsafatnya lalu mendapatkan kesejatian dengan kesufiannya. Ia mengalami ketersingkapan (al-Kasyf) dan mendapatkan kejelasan (at-Tabyîn) dari apa yang selama ini banyak membuat manusia terkecoh (al-Ghurûr). Maka lahirlah bukunya Al-Kasyf wa At-Tabyîn fî Ghurûr Al-Khalqi Ajma’în yang dalam Bahasa Indonesia berarti ”Orang-orang Yang Tertipu”.
Sepanjang orang hanya berfikir orang akan mudah terkecoh. Fikiran memang membuat mata terbuka lebar menangkap pemandangan yang luas, tapi belum tentu membuat jiwa memahami kedalaman makna yang hakiki dari apa yang dilihat dan dikerjakan.
Orang-orang yang hanya sibuk berfikir, baik kafir maupun mukmin, tertipu oleh fikirannya. Orang-orang yang bermaksiat dan beramal shalih, banyak yang tertipu oleh kaidah-kaidah syariah yang difikirkannya. Begitu juga dengan ulama dan ahli ibadah, orang-orang kaya, bahkan para sufi pun banyak yang tertipu oleh fikiran dan prasangkanya.
Jangan-jangan Anda juga bisa tertipu… []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______