Nilai Syariat Dalam Bekerja; Menjaga Kehormatan Diri dan Keluarga
Islam adalah agama yang memuliakan manusia serta menjaga kehormatannya
Salah satu tujuan syariat dalam mencari harta kekayaan ialah agar manusia mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia punya aneka kebutuhan yang harus dipenuhi, baik menyangkut kebutuhan pribadi, kebutuhan keluarga (seperti istri dan anak), hingga kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.
Islam adalah agama yang memuliakan manusia serta menjaga kehormatannya. Sehingga ia memerintahkan manusia untuk bekerja dan tidak berpangku tangan apalagi sampai meminta-minta, kecuali terpaksa (dalam kondisi tertentu).
Meminta-minta diharamkan dalam Islam, karena ia perbuatan yang tercela. Selain merusak kehormatan manusia, dia melalaikan kewajibannya untuk bekerja atau berusaha (ikhtiar).
Sungguh, seorang yang bekerja memikul seikat kayu bakar di punggungnya, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain, diberi atau ditolak (HR. Bukhari)
Baca juga: Abah Anom: Kita Harus Bekerja Keras Mendapatkan Harta
Nabi Muhammad Saw sejak awal telah menegaskan bahwa setiap kamu adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya, termasuk memenuhi kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya.
Ingatlah setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu semua bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Seorang pemimpin bertanggung jawab kepada rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan bertanggung jawab kepada mereka. (HR. Muslim).
Orang yang mengabaikan kebutuhan keluarga dan orang yang menjadi tanggungjawabnya dinilai telah berdosa, sebagaimana hadis Nabi Saw.
Cukuplah seseorang dianggap berdosa karena mengabaikan orang yang menjadi tanggungannya. (HR. Abu Dawud).
Baca juga: Menanamkan Spirit Itqan dan Ihsan Dalam Bekerja
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______