Menanamkan Spirit Itqan dan Ihsan dalam Bekerja

Islam adalah agama pekerja. Yang bekerja memiliki keutamaan dibanding mereka yang enggan bekerja. Secara jelas Allah memerintahkan, “bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.” (At Taubah: 105).

Bekerja dan berkarya yang dituntut dalam Islam ialah yang optimal dan sempurna. “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melaksanakan suatu pekerjaan, maka pekerjaaan tersebut dilakukannya dengan itqan.” (HR Thabrani).

Itqan maknanya, penguasaan, kecakapan dan kesempurnaan. Bekerja dengan itqan, artinya bekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan bukan sekedar bekerja asal-asalan.

Pekerjaan yang dilakukan dengan itqan, ialah pekerjaan yang dikerjakan secara cakap dan terampil. Artinya seseorang mesti terus mengasah diri dan membekali diri, melakukan up skiling agar sempurna dan akurat yang dikerjakannya. (Foto: FreePik)

Ini juga mengajarkan bahwa bekerja memerlukan ketekunan yang membuat seseorang terampil dan menjadi ahli di bidangnya. Dengan begitu, profesionalitas amat ditekankan dalam bekerja.

Pekerjaan yang itqan tidak diperoleh jika tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dedikasi yang tinggi. Lihat saja bagaimana Allah menciptakan alam raya secara itqan.

Sebagaimana digambarkan dalam surah An Naml ayat 88, “Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”

Spirit Ihsan dalam Bekerja
Spirit bekerja dalam Islam juga hendaknya dilakukan demi karena Allah. Dalam bahasa agama disebut dengan ihsan. Yakni, seakan-akan merasa melihat Allah (dengan mata hati) dalam segala aktivitasnya atau pun merasa diawasi Allah dalam segala pekerjaannya. (Foto: FreePik)

Hakikatnya, setiap muslim dituntut untuk selalu mengupayakan yang terbaik termasuk dalam bekerja. Bukan setengah-setengah atapun sebatas menggugurkan kewajiban atau secara administratif bekerja.

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (Al-Kahfi Ayat 7).

Namun bukan berarti bekerja yang ihsan itu dengan wajah ditekuk tanpa kebahagiaan. Justru mereka yang melihat Allah dalam setiap pekerjaannya, selalu dilingkupi oleh rasa optimis serta bahagia dan senang. Itu karena ia selalu bersyukur atas anugerah, potensi serta masalah yang datang padanya serta selalu berprasangka baik pada-Nya.

Jika spirit ihsan yang merupakan landasan spiritual umat Islam ini dipraktekkan dalam bekerja, bukan mustahil khairu ummah atau predikat umat terbaik yang disebut oleh Al Qur’an bisa benar-benar terwujud. (Foto: FreePik)

Spirit itqan dan ihsan adalah etos kerja setiap muslim yang perlu ditanamkan dan dikembangkan sejak dini di setiap lingkungan masyarakat.

Sebab lahirnya aneka penyelewengan, tindak korupsi, dan penghamburan waktu untuk hal yang tidak produktif sejatinya dimulai dari yang kecil kemudian dicontohkan oleh generasi ke generasi berikutnya. Sehingga tak ada jalan keluar lain untuk keluar dari situasi buruk tersebut kecuali dengan keteladanan.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi