Maqamat dan Ahwal Eksekutor Tiga Fungsi Agama
Seseorang tidak akan sampai kepada ma’rifat kecuali dengan maqamat wal ahwal
Seseorang yang berstatus sebagai mahasiswa, maka ia harus bisa memaknai statusnya sebagai mahasiswa, melakukan berbagai macam tugas dari kampus dengan sebaik mungkin, niatkan bahwa dia sedang melaksanakan kewajiban dari Allah Swt dalam mencari ilmu, dan ilmunya harus dimanfaatkan kepada orang-orang sekitarnya.
Demikian juga sebagai guru, sebagai pegawai di sebuah instansi, apapun jabatannya atau pekerjaannya haruslah di maknai bahwa Allah lah yang menempatkannya di situ, sehingga dia bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Agama diturunkan untuk menjemput manusia agar bisa kembali kepada Allah. Pemaknaan terhadap maqamat, terutama saat terjadi degradasi moral di era modern ini, seperti sikap tawakal tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Karenanya harus dilakukan pemaknaan yang lebih luas agar tidak salah dalam menempatkan pemaknaannya.
Baca juga: Isra’ Mi’raj Dalam Maqam Sufistik
Terutama pada kehidupan modern saat ini, banyak orang sukses namun tidak memaknai kehidupannya maka hidupnya menjadi hampa. Selalu ada yang merasa kurang dari kesuksesannya, hatinya tidak tenang, dan gelisah. Di situlah peran agama dapat mengembalikan rohaninya pada makna hidup yang sesungguhnya.
Fungsi Kesejatian Diri
Agama itu diturunkan oleh Allah untuk menjemput ruhnya untuk kembali pada Allah. Roh manusia telah mengalami kontaminasi, terkontaminasi oleh kebutuhan keinginan tubuhnya, sehingga rohnya terjebak oleh hasrat dunia ini.
Oleh karena itu segala hal yang dibawa oleh agama itu mengajarkan jalan agar bisa kembali kepada Allah. Dalam firman-Nya disebutkan;
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’ān) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. (An Nisa: 59)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______