Konferensi Dai Asia Tenggara, Komitmen Dakwah Washatiyah
Ada dua hal yang perlu kita lakukan untuk membangun wajah Islam yang ramah dan damai
Dalam rangka Milad MUI ke-49, Majelis Ulama Indonesia menggelar Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara (International Conference For South East Asia Dai), Kamis (25/07).
Konferensi ini mengangkat tema “Strengthening Islamic Moderation and Coordinating the Preaching Movement in Southeast Asia”.
Konferensi Dai Serumpun ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan dakwah yang dihadapi di masing-masing negara.
“Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara berkomitmen ingin bersama-sama bertukar pikiran, berdiskusi di forum ini untuk memecahkan berbagai masalah dakwah di ASEAN. Jika dakwah berjalan baik maka akan tercipta kehidupan umat yang damai dan harmonis,” ujar Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi di Hotel Millenium.
Baca juga: Milad ke-46, MUI Harus Luruskan Khittah dan Langkahnya
Setelah beberapa pertemuan sebelumnya yang dimulai sejak 2018 forum dai serumpun ini akhirnya terwujud. Indonesia dan beberapa negara ASEAN, tambahnya, bersepakat untuk bersama-sama berdakwah dengan dakwah Islam wasathi dalam rangka mencapai dakwah yang bisa diterima oleh masyarakat kita.
Ketua Majelis Ulama Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. M. Cholil Nafis menyebut Islam di Asia Tenggara dengan populasi kedua tertinggi di Asia ini mempunyai kekuatan sosial yang patut diperhitungkan.
Data Crescent Rating bersama Mastercard, menyebut proporsi penduduk muslim di Asia Selatan sebesar 35,6 persen, Asia Tenggara 13,8 persen, Asia Barat 12,7 persen, Asia Tengah 3,4 persen, dan Asia Timur 1,5 persen.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______