KKN IAILM Suryalaya, “Bersama Membangun Desa Mandiri, Berbasis Potensi Lokal”

KKN diharapkan dapat menjadi akselerasi peningkatan sinergitas dan harmonisasi hubungan

Tasikmalaya – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus.

Dalam KKN mahasiswa belajar mengaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik-praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help people to help themselves).

Menurut Sekretaris Prodi PIAUD IAILM Suryalaya, Try Riduwan Santoso M.A., penyelenggaraan kegiatan KKN diharapkan dapat menjadi akselerasi peningkatan sinergitas dan harmonisasi hubungan institusional antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan masyarakat untuk peningkatan performa pembangunan. “Bagi lembaga-lembaga swasta yang terlibat dengan kegiatan KKN, diharapkan menjadi media dan partner perwujudan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat,” ujar dosen bahasa Inggris ini kepada redaksi.

IAILM (Institut Agama Islam Lathifah Mubarokiyah) Pontren Suryalaya, sebagai sebuah institusi pendidikan yang concern dengan pengembangan SDM memiliki 4 tujuan dalam penerapan KKN,

  1. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa,
  2. Melaksanakan terapan IPTEK secara team work dan interdispliner,
  3. Menanamkan nilai kepribadian antar lain, nasionalisme dan jiwa pancasila, keuletan, etos kerja dan tangung jawab, kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan, meningkatkan daya saing nasional dan menanamkan jiwa peneliti,
  4. Mendorong terwujudnya learning community dan learning society

KKN IAILM Suryalaya 2018 dikuti oleh 180 peserta. Mereka adalah duta kampus yang siap diterjunkan mengabdi kepada masyarakat selam 40 hari, mulai dari 21 Febuari  hingga 31 Maret 2018 di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Kadipaten dan Jamanis) dan Kabupaten Majalengka (Kecamatan Lemahsugih).

Sebelum berangkat, mereka diwajibkan mengikuti diklat pembekalan KKN selama dua hari (31/01) sampai dengan (01/02) di kampus IAILM. Kegiatan ini adalah wadah untuk mempersiapkan program kerja yang matang bersama dosen pembimbing lapangan, sehingga mereka dapat langsung berkarya.

Kegiatan Diklat ini dibuka oleh Rektor IAILM, H. Iwan Prawiranata, MA.Ph.D didampingi ketua pelaksana KKN, Dr. Wawan, MSI.

Menurut ketua pelaksana KKN 2018, tahun ini kampus menekankan pada penguatan potensi lokal dengan tema “Bersama Membangun Desa Mandiri, Berbasis Potensi Lokal.” Pada tahun sebelumnya program KKN berbasis konvensional, tematik dan posdaya.

Peserta KKN diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal di desa yang mereka tempati. Sehingga terjadi interaksi dan sinergisitas antara teori dengan realitas di lapangan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Oleh sebab itu peserta KKN harus dapat memahami potensi desa dan menggerakkan masyarakatnya untuk menuju desa mandiri.

Materi diklat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, antara lain; model-model KKN dalam menguatkan potensi lokal, metode pendekatan kepada masyarakat, dan pelaporan dan pendokumentasian berbasis multimedia.

Tentunya di zaman Now ini seiring perubahan masyarakat begitu cepat berubah, peran mahasiswa tidak lagi sebagai Social Agent of Change tetapi harus menjadi Conducting Social Agent of Change.  [Rid]


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi