Kiai Beben Beberkan Keutamaan Tawassul di Masjid Agung Karawang

Baca juga:  7 Keutamaan Sujud Yang Perlu Anda Ketahui

Wakil Talqin yang diangkat tahun 2000 itu menjelaskan perbedaan istighfar yang diawali dengan bertawassul kepada Rasulullah Saw. Beliau mengutip ayat,

Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang. [Surah An-Nisā’: 64]

Allah menjadikan Rasulullah Saw sebagai panutan supaya ditaati. Ketika kita merasa zalim karena tidak mentaati beliau, maka datanglah pada beliau. Kita memohon ampunan kepada Allah. Dan kanjeng Nabi Muhammad pun memohon ampunan untuk mereka yang zalim.

“Maka tatkala bapak datang kepada Rasulullah dan memohon ampunan kepada Allah dan Rasul memohonkan ampunan pada Allah, lawajadullah tawwabarrahima. Benar-benar kamu akan mendapatkan Allah yang Maha Pengampun dan Maha Pengasih,” lanjutnya.

Baca juga: Ini Tujuh Karamah Duduk Bersama Ulama

Dengan bertawassul kita dapati sungguh Allah Maha Menerima Taubat dan Maha Kasih. Berbeda dengan ketika kita memohon ampunan sendiri tanpa menghadap kepada Rasulullah Saw sebagaimana di atas.

“Kita memohon ampunan kepada Allah melalui bacaan shalawat-shalawat kita. Di alam ruhnya, Rasul menyertai kita, menyertai doa kita memohonkan kepada Allah untuk kita semua aamiin,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Kiai Beben menyampaikan talqin dzikir kepada puluhan yang hadir di Masjid yang didirikan oleh Syekh Hasanuddin atau Syekh Qurotul Aini yang akrab disebut Syekh Quro. []