Hasil Survei Nasional: Anak Muda Jadikan Medsos dan Podcast Sumber Pengetahuan Agama

Masyarakat cenderung menjadikan media sosial, televisi, radio dan siniar sebagai ruang untuk mencari pengetahuan tentang agama. Demikian hasil survei nasional yang diadakan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sebagaimana dikutip dari Kompas.

Survei terkait pengaruh media dalam proses beragama generasi muda itu dilakukan pada 13-22 Oktober 2021 dengan total 1.214 responden dan melihat empat media, yakni media sosial, televisi, radio dan siniar (podcast).

“Pemuda ini sangat penting sekali, karena mereka akan menjadi trendsetter dan pemimpin di masa depan. Apa yang terjadi pada dua puluh tahun ke depan bisa dilihat dari bagaimana mereka beragama. Maka pengalaman beragama anak muda sangat penting,” ungkap Prof. Djamhari peneliti senior di PPIM, Rabu (8/12).

Baca juga: 8 Pendekatan Dakwah Untuk Kaum Millennial dan Centennial

Team Leader of Merit tersebut melihat bahwa Indonesia pada tahun 2030 akan mengalami bonus demografi, dan keberagamaan anak muda saat ini bisa menjadi tolok ukur bagi kemajuan Indonesia ke depan.

Koordinator Survei Nasional Media dan Agama PPIM UIN Jakarta Iim Halimatusadiyah memaparkan, survei nasional ini dilakukan karena sejumlah literatur menjelaskan, media jadi sarana strategis menyebarkan keagamaan, termasuk paham konservatif. Namun, studi baru membahas produsen dan narasi keagamaan yang ada di media.

“Studi dari PPIM UIN ini lebih spesifik melihat audiens atau konsumen narasi keagamaan di media. Survei ini juga melihat perbedaan narasi keagamaan antarmedia dan usia konsumen, terutama generasi muda dan tua,” ujar Iim dalam launching hasil penelitian Beragama Ala Anak Muda secara daring di Jakarta.

Baca juga: Nilai Ihsan dan Empat Pilar Percepatan Transformasi Digital

Laporan hasil survei menunjukkan, televisi dan media sosial paling sering dipakai untuk mengetahui informasi keagamaan. Generasi muda (milenial dan generasi Z) lebih kerap mengakses informasi keagamaan dari media sosial dan siniar (podcast). Sementara generasi tua (boomer dan generasi X) mengakses informasi keagamaan dari radio dan televisi.