Inilah Faidah Besar Memohon Ampunan Allah

Di antara pintu kelapangan ialah memohon ampunan kepada Allah Swt atau beristighfar. Istighfar juga mengundang ampunan Allah, menghilangkan kesusahan, menepis kesedihan dan kegundahan serta menolak kesengsaraan. Demikian dipaparkan Syekh Muhammad bin Alawi Al Maliki dalam Abwabul Faraj.

Dengan kalimat lain, dosa yang diperbuat atau pun dosa kecil yang sering dilakukan bisa menyebabkan kesusahan, kesedihan, dan kesengsaraan. Oleh karena itu istighfar, bertobat yang benar menjadi obat bagi penyakit-penyakit tersebut. Nabi Muhammad Saw bersabda,

Siapa melazimkan istighfar maka Allah menjadikan baginya jalan keluar bagi setiap kesempitan, kesenangan bagi setiap kesedihan, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya. (HR. Abu Dawud)

Baca juga: Bacaan Istighfar Sebelum Shalat Lidaf’il Bala Rabu Terakhir di Bulan Safar

Dalam kitab Al-Mujalasah Wa Jawahirul ‘Ilmi, Imam Sufyan Ats Tsaury mengatakan bahwa Imam ar-Rabi’ bin Khutsaim pernah ditanya, Wahai Imam, apakah penyakit badan itu? Beliau pun menjawab, “perbuatan dosa dan maksiat”.

“Lalu apa obatnya?” kembali Imam Rabi’ ditanya. Beliau pun menjawab, “memohon ampun kepada Allah dengan bertobat dan memperbanyak beristighfar kepada-Nya”.

Apa ciri bahwa penyakitnya itu telah sembuh?” beliau kembali ditanya. Beliau kembali menjawab, “ia tidak mengulangi kembali perbuatan dosa dan maksiatnya itu.”

Nabi Saw mengingatkan bahwa Iblis tidak berhenti untuk menyesatkan manusia sehingga berbuat dosa dan maksiat, akan tetapi di saat yang sama ampunan Allah selalu terbuka.

Dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah Saw bersabda: Iblis berkata: “demi kemuliaan-Mu wahai Tuhanku, aku tidak akan pernah berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu selama ruh mereka berada di tubuhnya.” Allah berfirman, “demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan henti-hentinya mengampuni mereka, selama mereka memohon ampun kepadaku”. (HR. Ahmad dan Hakim)