Fiqih dan Tasawuf Seperti Jasad dan Ruh
Tasawuf digambarkan dan ditafsirkan dengan berbagai bentuknya
Para ulama berbeda pandangan ketika mendefinisikan tasawuf. Tasawuf digambarkan dan ditafsirkan dengan berbagai bentuknya hingga mencapai dua ribu definisi.
Dari semua gambaran mengenai tasawuf itu semuanya kembali pada shidqut tawajjuh (benar, tulus dan sungguh-sungguh menghadap Allah Swt).
Imam Zarruq dalam Qawaidut Tasawuf mengatakan bahwa shidqut tawajjuh bergantung pada ridha Allah Swt dan dalam apa yang diridhai-Nya. Allah Swt berfirman,
Dia tidak meridhai kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridhai syukurmu itu. [Surah Az-Zumar: 7]
Baca juga: Pesan Abah Anom Agar Pengamal TQN Belajar Ilmu Keislaman
Berdasarkan ayat di atas, shidqut tawajjuh perlu diwujudkan dengan iman sebagai lawan dari kekafiran dan mengamalkan Islam sebagai bentuk syukur kepada-Nya.
Oleh karenanya tidak ada tasawuf jika tidak disertai dengan fiqih. Karena hanya dengan fiqih itulah diketahui hukum-hukum Allah yang zahir. Sebaliknya, tidak ada fiqih tanpa tasawuf. Karena tidak lah suatu amal kecuali dilakukan dalam keadaan benar/tulus dan qalbu yang menghadap-Nya (shidq wa tawajjuh).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______