Empat Cara Mensyukuri Kemerdekaan Indonesia

Selain mengucapkan syukur alhamdulillah secara lisan, bersyukur juga dengan perbuatan

2. Karena bersifat fardhu ‘ain, maka menjaga dan melestarikan lingkungan alam adalah wujud pengabdian/ibadah kepada Allah. Tugas utama untuk menjaga dan melestarikan lingkungan adalah pemerintah, yang telah mendapat amanah kekuasaan dari rakyat, bukan justru merusaknya.

3. Menjaga dan melestarikan lingkungan dari kerusakannya sebagai bagian dari maqashidus syari’ah, setelah hifdzud din, hifdzun nafs, hifdzul ‘aqli, hifdzul maal, dan hifdzun nasl, hifdzul bi’ah (menjaga kelestarian lingkungan).

Alasan logis perlunya hifdzul bi’ah menjadi bagian dari maqashid syariah, karena bila lingkungan alam rusak, dipastikan juga akan mengancam penjagaan terhadap aspek agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.

Keempat, Isti’maluha fi ridha Al Mun’im

Yakni mendayagunakan segala potensi diri untuk kemaslahatan bersama yang diridhai Allah. Tugas mulia untuk berkhidmat kepada bangsa dan negara serta kemanusiaan universal. Dengan cara mencerdaskan diri lahir dan batin.

Seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 45 bahwa tujuan kita berbangsa dan bernegara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sebagai orang yang beragama kita memandang segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak terlepas dari kehendak Tuhan. Itu juga yang dibaca oleh Soekarno, seorang yang religius dan spiritualis yang “ngotot” kepada para pemuda yang menculiknya di Rengasdengklok. Beliau ingin memproklamirkan kemerdekaan bangsanya tanggal 17 Agustus. Saat itu memang bulan Ramadhan. Baginya angka 17 itu sangat keramat dan punya banyak makna.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi