Dicecar Ulama, Ini Yang Dilakukan Pangersa Abah Sepuh
Dari kisah tersebut kita mendapatkan sebuah pembelajaran yang berharga
Pada suatu hari Pangersa Abah Sepuh (nama panggilan Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, Pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, Mursyid TQN Pondok Pesantren Suryalaya) kedatangan tamu seorang ulama besar di Wilayah Priangan Timur.
Maksud kedatangan tamu tersebut adalah ingin meluruskan bahwa apa yang diajarkan oleh Abah Sepuh, yaitu tentang amaliah TQN terutama dzikir jahr yang diucapkan dengan suara keras adalah tidak sesuai dengan syari’at Islam.
Dengan wajah yang terlihat geram dan suara berapi-api, ulama tersebut mencecar Abah Sepuh. Melihat sikap ulama tersebut, Abah Sepuh hanya diam dan menundukkan kepalanya tanpa membalasnya dengan sepatah kata pun. Setelah ulama tersebut selesai menyampaikan maksud kedatangannya, lalu Abah Sepuh menyampaikan terima kasih dan mempersilakan tamunya itu untuk minum dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh pembantunya di madrasah (tempat yang biasa digunakan untuk menerima para tamu).
Baca juga: Abah Sepuh dengan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
Setelah tamu yang mencecar Abah Sepuh tersebut pulang, lantas Abah Sepuh memanggil pembantunya dan menyampaikan perintahnya, “Tolong siapkan daging kerbau dan sekarung beras, kemudian segera antarkan kepada tamu yang datang tadi.”
Sejenak pembantu Abah tersebut agak terdiam, mungkin dalam hatinya dia berkata, “Kok aneh ya, orang yang datang mencecar Abah Sepuh, mengatakan apa yang diajarkan Abah Sepuh sesat malah disuruh dikirimi daging kerbau dan beras.”
Meskipun heran, tapi pembantu Abah Sepuh tersebut segera melaksanakan perintahnya. Setelah menyiapkan daging kerbau dan sekarung beras, ia segera mengantarkannya ke kediaman tamu tersebut. Setelah dihantarkan beras dan daging kerbau ke rumahnya, ulama tersebut sungguh merasa terheran-heran dan setengah tak percaya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______