Dampak Buruk Overthinking Yang Jarang Disadari

Berlebih-lebihan dalam sesuatu bisa menyebabkan kerugian dan kesengsaraan. Itu sebabnya Allah tidak menyukai mereka yang berlebihan.

Janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan, (Al A’raf: 31).

Israf artinya melewati batas dalam segala sesuatu. Sehingga orang yang berlebihan itu dinilai melampaui batas.

Salah satu yang masuk kategori melampaui batas ialah overthinking atau berpikir secara berlebihan untuk hal yang tidak diperlukan, sehingga menyebabkan keburukan atau terhambatnya kebaikan.

Namun larangan berpikir secara berlebihan (overthinking) bukan berarti larangan untuk mengerahkan usaha berpikir demi mencapai tujuan yang direstui agama seperti ijtihad yang dilakukan oleh ulama. Mereka mengerahkan pikiran hingga menempuh kesulitan demi menemukan hukum agama. Tentu ini lain hal.

Yang termasuk overthinking di antaranya ialah memikirkan hal-hal tertentu yang terlalu jauh dari kenyataan. Mempertimbangkan terlalu banyak faktor dalam mengambil sebuah keputusan. Atau membuat solusi yang sangat besar justru untuk masalah yang sangat kecil.

Selain itu membuang waktu dan energi untuk memikirkan keputusan yang belum perlu dibuat dan menciptakan atau melihat sesuatu yang baik-baik saja sebagai masalah juga termasuk overthinking.

Termasuk kategori berpikir secara berlebihan ialah selalu khawatir secara berlebihan, bahkan pada hal-hal yang kemungkinannya sangat kecil terjadi. Atau pun memikirkan hal atau sesuatu secara mendalam hingga mengorbankan banyak waktu padahal tidak diperlukan.

Dampak Buruk Overthinking

Banyak dampak buruk dari overthinking. Sehingga kebiasaan buruk ini perlu Anda hentikan dengan segera. Tentunya dengan memohon pada Allah Swt agar mendapatkan petunjuk dan cahaya-Nya. Di antara dampak buruk itu ialah:

Aktivitas Terhambat
Seperti sudah disebutkan sebelumnya overthinking bisa membuat Anda rugi. Di antara kerugian itu ialah terhambatnya aktivitas sehari-hari. Berpikir keras tanpa ilmu membuat energi terkuras bahkan sulit tidur atau insomnia. Tentu hal ini membuat diri Anda jadi terganggu dalam beraktivitas secara sehat dan mindful. (Foto: FreePik)
Performa Kerja Menurun
Berpikir yang bukan pada tempatnya bisa membuat Anda sulit untuk berkonsentrasi dalam menjalankan tugas, sulit fokus untuk menjadi problem solver. Akibatnya performa kerja menurun dan daya produktivitas terganggu. (Foto: FreePik)
Sulit Mengendalikan Diri
Kebiasaan buruk overthinking cenderung membuat Anda kesulitan untuk mengontrol emosi. Karena salah dalam proses berpikir bisa menyebabkan respon yang salah secara emosi. Mulai dari mudah panik dan khawatir, insecure, hingga mudah marah dan gangguan mental seperti depresi. (Foto: FreePik)
Interaksi Sosial Yang Buruk
Jika overthinking sulit dikendalikan, ia cenderung akan mendorong orang untuk menyendiri dan menghindar. Akibatnya interaksi sosial menjadi memburuk. Komunikasi terhambat hingga jika tidak segera diatasi bisa terjebak pada pergaulan yang tidak sehat. (Foto: FreePik)
Gangguan Kesehatan
Dampak overthinking bukan hanya pada mental health yang terganggu dan waktu yang terbuang, tetapi juga kesehatan secara fisik. Kebiasaan berpikir yang tidak proporsional bisa menyebabkan kurang tidur, hingga menimbulkan gejala stres seperti sakit kepala, nyeri dada hingga tekanan darah tinggi. Bahkan resiko diabetes, penyakit jantung hingga stroke. (Foto: FreePik)

Banyak solusi yang ditawarkan dalam Islam untuk mengatasi overthinking tersebut. mulai dari bermusyawarah untuk memutuskan sesuatu, melakukan istikharah sebelum membuat pilihan, hingga bertanya pada ahlinya menyangkut sesuatu yang belum Anda ketahui jawabannya.

Namun, sebelumnya identifikasi terlebih dahulu apa yang membuat Anda overthinking. Karena tak jarang, mereka yang overthinking tidak menyadari kalau sedang melewati batas. Itu sebabnya, jangan jauh dari ulama dan pergaulan yang baik serta dari aktivitas yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah Swt.

Overthinking juga biasa disebabkan oleh kurangnya tindakan. Banyak ide dan gagasan tapi tanpa eksekusi. Akibatnya hanya mengwang dalam pikiran tidak direalisasikan. Tidak bergantung pada Allah pada awal, tengah dan setelah melakukan kegiatan juga bisa menyebabkan overthinking.

Beruntung bagi ahli tasawuf yang memiliki persepsi bahwa seluruh aktivitas di muka bumi bahkan problematika di dalamnya ialah bentuk dzikir dan pengangungan Allah Swt atau meresponnya dengan syukur dan sabar. Karena hakikatnya seluruh alam raya dan yang terjadi ialah tiada lain tanda kekuasaan-Nya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi