Tanpa Thariqah Agama Seseorang Tidak Sempurna

Bagi yang belum mengenal tasawuf tentu akan bingung ketika ditanya ada di mana posisinya dalam agama. Apakah ia sekadar ajaran tambahan yang tidak memiliki dasar atau justru memang bagian penting dalam Islam.

Dalam kitab Husnu at Talatthuf fi Bayani Wujubi Suluki Ahli at Tashawuf dijelaskan bahwa; Laku tasawuf itu masuk dalam maqam Ihsan. Ihsan sendiri merupakan salah satu rukun agama yang tiga sebagaimana disebutkan dalam Hadis Jibril.

Agama menuntut penganutnya untuk berpegang teguh dan mengikuti setiap rukun agamanya yang tiga, yakni Iman, Islam dan Ihsan.

Dalam fatwanya, Al Imam Syekh Muhammad bin Shiddiq Al Ghumari Al Hasani mengatakan:

وأما من أسس الطريقة، وهل تأسيسها بوحي؟ فلتعلم أن الطريقة أسسها الوحي السماوي في جملة ما أسس من الدين المحمدي، إذ هي بلا شك مقام الإحسان الذي هو أحد أركان الدين الثلاثة التي جعلها النبي صلى الله عليه وسلم -بعد ما بينها واحدا واحدا- دينا، فقال: (هذا جبريل جاء يعلمكم دينكم)

Adapun siapa pelopor pertama kali sebuah tarekat? Apakah dalam proses lahirnya bermuara pada Wahyu ilahi? Maka ketahuilah bahwa tarekat bersumber dari wahyu langit (wahyu samawi) dalam koridor ajaran agama yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw.

Kalau begitu, tanpa sedikit pun keraguan, itu adalah maqam Ihsan yang merupakan salah satu rukun agama yang dijadikan nabi -setelah menjelaskannya dalam hadis Jibril satu persatu- sebagai (satu kesatuan) agama. Beliau bersabda: “Inilah Jibril yang datang untuk mengajarkan agamamu”. Baca juga…

Nah, tujuan utama dari setiap thariqah adalah maqam Ihsan ini. Dengan mengamalkan ketiga rukun agama yakni Islam, Iman dan Ihsan akan mengantar manusia memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat.

Oleh karena itu, para ulama hakikat memfatwakan bahwa wajib hukumnya masuk dalam thariqah. Menempuh jalan tasawuf ini pun hukumnya fardhu ain. Fatwa perihal ini pun bukan kaleng-kaleng tapi berlandaskan dalil naqli dan aqli.

Jadi, dengan memelihara ketiganya maka sempurnalah agamanya. Dari sini, siapa yang membatasi agama pada dua rukun saja atau meninggalkan maqam Ihsan, maka dipastikan keberagamannya kurang karena meninggalkan salah satu rukun agama.

Jika ditanya apakah ada dalilnya dalam Al Qur’an? Sebenarnya Al Qur’an sendiri telah cukup menjelaskan perihal laku tasawuf dan thariqah. Misalnya, Al Qur’an bicara tentang muraqabah, muhasabah, taubah, inabah, dzikr, fikr, mahabbah cinta kasih), tawakkul, ridha, taslim (berserah diri), zuhud, sabar, itsar (berkorban dan memuliakan orang lain), shidq (jujur dan benar), mujahadah (berjuang sungguh-sungguh), melawan hawa nafsu. Baca juga…

Selain itu, Al Qur’an juga membahas nafsu, mulai dari lawwamah, ammarah, dan muthmainnah. Al Qur’an juga menyebut perihal Auliya (para wali), As Shalihin (orang-orang saleh), As Shiddiqin (orang-orang yang jujur dan benar), Al Mu’ayyidin ( orang yang berpegang teguh) dan bahasan lain yang sering dibincangkan di kalangan sufi dan pengamal tarekat.

#thariqah #tasawuf #ihsan


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi