Bongkar Empat Kesalahpahaman Orang Tentang Tarekat
Fatalisme itu pasrah total, pasrah bongkokan, orang tidak mau lagi berikhtiar
“Kesalahpahaman orang tentang tarekat, pertama tarekat dianggap sebagai eskapisme. Ini orang-orang yang lemah dan gagal dalam bersaing di kehidupan, sehingga limbung lalu mencari ketenteraman dengan melarikan diri dari dunia realitas,” ucap KH. Wahfiudin dalam Podcast Tasawuf yang tayang setiap Sabtu pukul tujuh pagi di channel YouTube TQNNews.
Misalnya, orang tersebut karena tidak berani lagi berkompetisi dalam ekonomi, berkompetisi dalam politik, berkompetisi dalam pengembangan IPTEK lalu menyibukkan diri dalam ibadah ibadah ritual vertikal saja dan meninggalkan ihwal sosial.
Yang kedua, salah paham orang terhadap tarekat itu ialah dengan menganggap tarekat itu sebagai sebuah fatalisme. “Fatalisme itu pasrah total, pasrah bongkokan, orang tidak mau lagi berikhtiar, terserah gusti Allah saja,” imbuhnya.
Wakil Talqin Abah Anom ini menjelaskan orang seperti ini mengaku sedang membangun ketawakkalan yang luar biasa kepada Allah, sambil berharap problem hidupnya bisa terselesaikan oleh datangnya keajaiban-keajaiban dari karamah. Tetapi ia sendiri tidak mau melakukan langkah-langkah ilmiah yang produktif untuk mengatasi keadaaan atau problemnya tersebut.
Yang ketiga, kesalah pahaman orang tentang tarekat ialah dengan menganggap tarekat itu suatu bentuk feodalisme baru. Feodalisme itu dahulunya ialah keluarga raja, sehingga selain keluarga raja rakyat harus tunduk dan taat kepada raja.
Setelah itu muncul feodalisme baru berbentuk feodalisme keilmiahan. “Orang kalau sudah sarjana apalagi sudah doktor atau sudah profesor dianggap seperti tuhan,” katanya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______