Berlomba Menangkap Peluang dari Gaya Hidup Halal

Lebih dari 50 negara meminta sertifikasi halal dari MUI agar produk mereka diakui oleh dunia

Gurihnya industri halal tidak hanya diminati oleh negeri-negeri muslim. Kepala Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemanar RI, Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., P.hD., mengatakan negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim seperti Thailand, Singapura, Jepang, Korea, China, Taiwan, Australia dan Selandia Baru pun mencoba menerapkan halal lifestyle.

“Jepang telah menyiapkan ekosistem halal sejak tahun 2010. Jika tidak ada wabah tahun ini Jepang menggelar olimpiade. Mereka ingin mengundang muslim datang, berlama-lama tinggal di sana. Efeknya ke ekonomi mereka,” terang Sukoso saat menyampaikan Dialog untuk UMKM Indonesia, “Pentingnya Sertifikasi Halal untuk Produk UMKM” yang diadakan Layanan Syariah LinkAja dan Katadata Indonesia.

Thailand mempunyai visi menjadi Dapur Halal Dunia; Korea ingin menjadi Destinasi Utama Parawisata Halal; Jepang menetapkan Industri Halal sebagai kontributor kunci di 2020; Inggris menjadikan London sebagai Pusat Keuangan Syariah di Barat; China menjadi pengekspor baju muslim tertinggi di Timteng ($28 miliar); Brazil sebagai pemasok daging unggas halal terbesar ke Timteng; dan Australia sebagai pemasok daging sapi halal terbesar ke Timteng.

Meningkatnya kebutuhan produk halal sudah semestinya bisa dimanfaatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya mencapai 64,2 juta di Indonesia. Jangan biarkan Indonesia hanya menjadi konsumen di tengah meningkatnya gaya hidup halal. []


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi