Ajengan Citungku: Tarekat Sufi Ilmu Yang Paling Mulia

“Ini adalah ilmu yang paling mulia karena keterikatannya dengan ma’rifat kepada Allah dan cinta-Nya,” demikian kata KH. Syihabuddin Suhrowadi dalam Kitab Bayanut Tasdiq saat menerangkan keutamaan ilmu tarekat sufi.

Menurut KH. Syihabuddin Suhrowadi yang akrab disapa Ajengan Citungku ini, definisi dari ilmu tarekat sufi adalah,

علم يعرف به أحوال النفس محمودها ومذمومها وكيفيه تطهيرها من المذموم منها وتحليتها بالإتصاف بمحمودها وكيفية السلوك والسير الى الله

Ilmu yang dengannya diketahui keadaan jiwa, yang terpuji dan tercela, bagaimana mensucikannya dari yang tercela, dan menghiasinya dengan aneka sifat terpuji, dan bagaimana berperilaku dan berjalan menuju Allah. Baca juga…

Berkecimpung dalam ilmu ini, kata kiai yang dijuluki Banteng Suryalaya ini, wajib ‘aini hukumnya.

الوجوب العين إذ لا يخلو أحد من عيب أو مرض قلبي إلا الأنبياء عليهم الصلاة والسلام قال بعض العارفين من لم يكن له نصيب من هذا العلم أي علم الباطن أخاف عليه من سوء الخاتمة

Hukumnya adalah wajib ‘aini, karena tidak ada yang bebas dari cacat atau penyakit qalbu kecuali para nabi, semoga berkah dan damai dilimpahkan kepada mereka. Sebagian ulama berkata, siapa yang tidak memiliki bagian dari ilmu ini, yaitu ilmu batin, aku takut padanya meraih su’ul khatimah (akhir yang buruk).

Salah satu dampak orang yang tidak membersihkan qalbu dari aneka cacat dan penyakit dikhawatirkan di akhir hayatnya su’ul khatimah. Padahal nabi Saw bersabda:

وإنما الأعمال بخواتيمها

Nilai amal seseorang ditentukan oleh akhirnya (HR. Bukhari).

Semua orang mendambakan husnul khatimah. Tetapi baik buruknya amal itu bukan hanya ditentukan secara amal lahiriahnya saja tapi juga sisi batinnya. Karena Allah Swt memeriksa dan memperhatikan qalbu hamba-Nya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Sesungguhnya Allah tidak melihat rupamu, tidak pula hartamu, akan tetapi Dia melihat qalbumu dan amalanmu. (HR. Muslim).

Hadis ini menurut ulama, adalah perintah untuk memperbaiki qalbu dan amalannya. Ketaqwaan pun demikian, tidak dapat diraih hanya dengan mengandalkan amalan fisik lahiriah. Justru ketaqwaan itu tergantung apa yang berlaku dalam qalbu, seperti mengagungkan Allah, khasyah kepada Allah, muraqabah (senantiasa merasakan kehadiran dan diawasi Allah). Itu sebabnya dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah Saw menyebut bahwa taqwa itu di sini (sambil mengisyaratkan ke dadanya). Baca juga…

Maka ketika menerangkan apa yang menjadi topik utama dalam tarekat sufi adalah perihal penyucian qalbu. Penulis Bidayatus Salikin ini mengatakan,

أفعال القلوب والحواس من حيث التزكية والتصفية

Yakni aneka aktivitas qalbu dan panca indera dalam hal penyucian dan penjernihan.

Dengan demikian apa yang menjadi garapan ilmu amatlah penting sebagaimana diajarkan Rasulullah Saw untuk memperhatikan qalbu dan membersihkannya. Bukan hanya itu, murid dari Pangersa Abah Anom ini juga menulis bahwa buah dari ilmu ini adalah:

هو تهذيب القلوب ومعرفة علام العيوب ذوقا ووجدانا والنجاة فى الآخرة والفوز برضا الله ونيل السعادة الأبدية وتنوير القلب وصفاؤه بحيث ينكشف له أمور جلية ويشهد أحوالا عجيبة

Buahnya adalah penjernihan qalbu, ma’rifat kepada Allah SWT (‘Allamul Ghuyub) dalam rasa dan hati nurani, keselamatan di akhirat, mencapai keridhaan Allah, mencapai kebahagiaan abadi, dan mencerahkan dan mensucikan qalbu sehingga tersingkap padanya hal-hal yang jelas dan menyaksikan kondisi-kondisi yang menakjubkan.

#ajengancitungku #tarekat #sufi


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi