Abah Anom, Kebajikan yang Timbul Dari Kesucian

Tasawuf TQN wujudkan kebajikan dari kesucian, warisan Abah Anom jadi teladan lintas zaman

Jakarta – Tasawuf sebagai inti ajaran Islam terbukti telah berhasil menjayakan umat. Pada setiap masa-masa kejayaan tercatat banyak peran dari para ulama sufi. Di Indonesia, mulai dari perjuangan menghadapi penjajah hingga membangun bangsa.

Tasawuf berpangkal dari pribadi Baginda Nabi Muhammad saw. Akhlak beliau adalah yang terbaik, keteladanannya tidak bisa dipisahkan dari Al-Quran. Melalui rasulullah muncul ulama-ulama terbaik pelanjut perjuangan dakwah Islam.

Pada sambutan sesepuh Pontren Suryalaya yang tertuang dalam buku Thoriqot Qodiriyyah Naqsabandiyyah, Sejarah, Asal-usul dan Perkembangannya, dikatakan bahwa tasawuf hadir di seluruh wajah masyarakat.

“Terkadang tasawuf menjadi corak kehidupan seorang raja yang tengah berkuasa; terkadang kehidupan seorang yang kaya raya yang hartanya melimpah ruah. Akan tetapi, tasawuf juga dalam diri seorang miskin yang kekurangan,” ujar Pangersa Abah Anom dalam buku yang diterbitkan IAILM Suryalaya tahun 1990.

Maka, tidak heran ahli-ahli tasawuf bisa muncul dari kalangan ahli fiqih, pedagang, karyawan, mahasiswa bahkan petani di pelosok desa terpencil sekalipun. Perbedaan peran dalam menjalani kehidupan tidak memengaruhi para ahli sufi dalam mendekat kepada Kekasihnya.

Sufi tidak hanya menekuni ibadah “vertikal” untuk mendapatkan ridha-Nya. Tidak kalah penting bagaimana menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Mereka sadar kehadiran di bumi untuk membawa kemanfaatan bagi banyak orang, dan mengajak umat menuju Tuhan bisa melalui berbagai pendekatan.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi