Dzikir Metode Tarbiyah dari Syekh Mursyid

Proses pembelajaran yang diberikan oleh seorang mursyid kepada murid-muridnya

Tarekat adalah sebuah lembaga pendidikan ruhani. Di dalamnya berlangsung proses pembelajaran yang diberikan oleh seorang mursyid kepada murid-muridnya. Tarekat sebagai media/wadah untuk kegiatan pembelajaran tasawuf. Berarti, tujuan seseorang bertarekat ialah untuk meraih apa yang menjadi tujuan ilmu tasawuf itu sendiri. Syekh Ibnu Ajibah berkata, tasawuf adalah

عِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ كَيْفِيَةُ السُّلُوكِ إِلَى حَضْرَة مَلِكِ الْمُلُوكِ وَتَصْفِيةُ الْبَوَاطِنِ مِنَ الرَّذائِلِ وَتَحْلِيتُهَا بِأَنْوَاعِ الْفَضَائِلِ

“Ilmu yang bertujuan untuk mengajarkan tatacara mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan batin dari kotoran-kotoran ruhani, serta menghiasinya dengan sifat-sifat yang mulia.”

Syaikhul Islâm Zakaria al-Anshari juga menyatakan,

التصوُّفُ عِلْمٌ تُعْرَفُ بِهِ أَحْوَالُ تَزْكِيَةِ النُّفُوسِ وَتَصْفِيَةُ الْأَخْلَاقِ وتَعْمِيرُ الظَّاهِرِ وَالْبَاطِنِ لِنَيْلِ السَّعَادَةِ الْأَبَدِيَّةِ

“Tasawuf adalah ilmu untuk memahami perihal penyucian jiwa, pembersihan akhlak. serta pengelolaan aspek dzahir dan batin manusia, demi meraih kebahagiaan yang abadi.”

Baca juga: Bertarekat Itu Membangun Manfaat

Setiap tarekat memiliki teori dan metode masing-masing dalam proses pendidikan ruhaninya. Namun, apapun tarekatnya, hampir semuanya berbasis pada dzikir (dzikrullah), yakni aktifitas ibadah dalam rangka mengingat Allah. Sebab, berdasarkan al-Quran, Sunnah maupun perkataan para Sahabat dan ulama, dzikir memiliki keistimewaan yang luar biasa. Jika diamalkan dengan benar dan sungguh-sungguh, metode dzikir sangat cepat membuahkan rasa. menembus jiwa, serta meningkatkan kualitas batin untuk mendekat kepada Allah. Allah Swt berfirman,

ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَتَطۡمَىِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَىِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka tentram dengan dzikrullah. Ingatlah, hanya dengan dzikrullah hatimu menjadi tentram.” (QS. Al-Ra’d: 28)

Rasulullah Saw bersabda,

ألا أُنَبِّئُكُمْ بِخيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُم وَخير لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوّكُم فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبوا أَعْنَاقَكُم قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللهِ تعالى

“Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang lebih bagus dari amal-amal kalian semua, lebih bersih di hadapan Allah, lebih tinggi derajatnya darimu, lebih baik bagimu daripada infaq emas dan perak, lebih baik dan bermanfaat bagimu daripada perang melawan musuh meskipun kalian memenggal leher mereka atau mereka memenggal leher kalian? Para sahabat menjawab. ‘tentu ya Rasulullah.” Beliau berkata, “dzikrullah ta’ala.” (HR. Tirmidzi)


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi