Abah Anom, Biasakan Menghitung Berbagai Kenikmatan
Maka begitulah seyogyanya kita berdzikir mengingat Allah juga tak terhitung jumlahnya
Biasakan menghitung berbagai kenikmatan dan kasih sayang yang telah Allah berikan kepada kita. Gunakan kenikmatan dan kasih sayang tersebut untuk berdzikir kepada-Nya. Demikian wejangan Pangersa Abah Anom pada bulan Jumadil Akhir 1412 H yang dirilis LDTQN Pontren Suryalaya.
Sebagai Guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya, KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin qs memberi pesan terkait dzikir yang menjadi amalan utama pengamal tarekat. Namun dzikir yang dimaksud, bukan sekadar menyebut dengan lisan, tapi melalui ingatan terhadap kenikmatan dan kasih sayang Allah Swt serta bagaimana menggunakannya.
Pangersa Abah Anom menekankan kepada para murid agar membiasakan diri mengingat-ingat kenikmatan dan kasih sayang Allah yang telah diberikan kepadanya besar ataupun kecil, banyak ataupun sedikit. Beliau mengajak Ikhwan untuk menghitung aneka kenikmatan dan kasih sayang yang telah diterimanya dari Allah Swt.
Baca juga: Tingkatan Orang Bersyukur, Yang Ketiga Paling Langka
Kendati upaya untuk menghitung kenikmatan dan kasih sayang yang Allah berikan tidak akan menemui hasil, Pangersa Abah tetap mengajak untuk menghitungnya. Hal ini dilakukan tiada lain untuk membiasakan dzikir dan ingat kepada Allah, menumbuhkan rasa syukur dan penghambaan kepada-Nya.
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Surah An-Naḥl: 18]
Pangersa Abah mengajarkan bahwa mengingat kenikmatan dan kasih sayang Allah bisa digunakan untuk berdzikir kepada-Nya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surah An Nahl ayat 53.
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______