Wejangan Abah Anom, Zakat Bagian dari Proses Penyucian Diri
Beliau menegaskan pentingnya pelaksanaan syariat zakat dalam tazkiyatun nafs
“Salah satu cara mencapai kefitrian/kesucian diri kita yaitu dengan melaksanakan zakat. Kita sudah diberikan rezeki oleh Allah yang wajib dizakati. Jika kita tidak mengeluarkan zakat tersebut, maka kita akan terjerat dan badan kita akan terkotori, sehingga kita akan mendapatkan kesulitan ketika kita akan meninggal,” demikian wejangan Pangersa Abah Anom pada Syawal 1408 H yang dirilis LDTQN Pontren Suryalaya.
Dalam wejangan tersebut KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin menguraikan salah satu cara mencapai kesucian diri yakni dengan menunaikan zakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt yang disebutkan dalam surah At Taubah ayat 103.
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Baca juga: Wejangan Abah Anom Agar Kuat Hadapi Ujian Keimanan
Syariat zakat yang diperintahkan dalam ayat tersebut memiliki fungsi untuk membersihkan dan menyucikan diri dari sifat kotor dan tercela yakni kikir dan tamak bagi mereka yang wajib membayar zakat, juga membersihkan diri dari sifat iri dan dengki, serta potensi berbuat kriminal dari mereka yang termasuk mustahik zakat. Bukan hanya itu zakat juga berfungsi untuk menyucikan qalbu dari akhlak yang buruk serta hina.
Pangersa Abah Anom mengajak para murid untuk menyadari bahwa kita sudah diberi rezeki oleh Allah, dan rezeki itu wajib dizakati. Artinya ada hak orang lain di dalam rezeki tersebut. Kesadaran ini penting untuk digaungkan agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Surat Al-Munafiqun: 10.
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Allah Swt memerintahkan kita agar membelanjakan sebagian harta yang diberikan-Nya di jalan kebaikan dan ketaatan, termasuk di dalamnya zakat. Sehingga harta yang dimiliki itu tidak melalaikan kita dari mengingat dan dan taat pada Allah. Justru harta tersebut memiliki fungsi sosial yang berguna bagi kemaslahatan di tengah masyarakat.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______