Tripod 3-I, Integrasi Syariah, Aqidah dan Shufiyah

Tripod, berasal dari bahasa Latin. Tri artinya tiga, pod berarti kaki, tiang, penyangga (English jadi foot). Tripod adalah penyangga berkaki tiga.

Sejak tahun 2000-an ketika saya mulai menyelenggarakan kursus-kursus Tasawuf, kajian 3-I (Islam – Iman – Ihsan) menjadi materi fundamental yang menjadi dasar naqli bagi orang yang akan mempelajari tarekat. Materi 3-I menjelaskan Tripod bagi penegakan ajaran agama pada diri seseorang.

Dari materi Tripod 3-I itu orang akan memahami keterpaduan Syariah, Aqidah dan Shufiyah; yang dalam sejarah perkembangan keilmuan menjadi Fiqh, Aqidah, dan Thariqah.

Tarekat (thariqah) adalah jalan, cara, metode atau alat dalam ber-ihsan. Esensi ihsan dikatakan oleh Rasulullah Saw,

Ihsan adalah bentuk aktif upaya manusia dalam membangun rasa dan kesadaran bertuhan dengan pengalaman mahabbah, ma’rifah, dan ridha. Semua itu diawali dengan materi Tripod 3-I.

Baca juga: Tanpa Thariqah Agama Seseorang Tidak Sempurna

Rukun berasal dari bahasa Arab yakni ruknun yang jamaknya ialah arkan. Ia memiliki arti tiang, penyangga, pilar; dan biasanya di sudut bangunan ada tiang / pilar maka rukun sering diartikan juga sudut. Di Ka’bah ada dikenal istilah Rukun Yamani, juga Rukun Hajar al-Aswad.

Banyak orang sudah kenal Rukun Islam dan Rukun Iman, tetapi banyak yang belum tahu ada Rukun Ihsan. Padahal tentang Islam, Iman, dan Ihsan diajarkan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan (integrated) di dalam satu hadits yang sama.

Materi Tripod 3-I menjelaskan dan mempertegas integrasi Syariah – Aqidah – Shufiyah itu. []

Oleh: KH. Wahfiudin Sakam Bahrum