Tiga Keistimewaan Nabi Muhammad Saw dalam Al Qur’an
Nabi Muhammad saw, sungguh sangat mulia dan istimewa di hadapan Allah
Penjelasan di atas bisa ditemukan dalam kitab sebagai berikut: Al-Jāmi’ Li Ahkām al-Qur’ān, Al-Bahr al-Muhīth Fī at-Tafsīr, Gharaibul Qur’ān Wa Ragha’ibul Furqān, Lubāb at-Ta’wīl Fī Ma’ānī at-Tanzīl, Al-Kasysyāf ‘An Haqaiq Ghawāmidh at-Tanzīl, Madārik at-Tanzīl Wa Haqaiq at-Ta’wīl, dan Al-Kasyf Wal Bayān ‘An Tafsīr al-Qur’ān.
Baca juga: Abah Anom Gelar Profesor dan Keteladanan Nabi Muhammad Saw
Dan keistimewaan ketiga ialah tidak ada satupun nabi yang akan diutus kecuali mengambil janji untuk mengimani dan menolong Nabi Muhammad saw seandainya mereka hidup sezaman dengannya.
Doktor Ushul Fiqh itu menjelaskan, ketika menafsirkan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 81 yang berbunyi:
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui.” Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu,” (QS. Ali Imran [3]: 81).
Imam Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas berkata: “Tidak ada satu pun nabi yang diutus oleh Allah mulai dari Nabi Adam as dan setelahnya, kecuali Allah mengambil janji darinya tentang Nabi Muhammad saw: Apabila kelak Allah mengutus Nabi Muhammad saw dan nabi itu hidup sezaman dengannya, kecuali nabi tersebut akan mengimani dan menolongnya.
Baca juga: Amanat Pangersa Abah Anom di Bulan Maulid Nabi Saw
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______