Syekh Abdul Qadir Menyelamatkan Sufi yang Akan Dihukum Mati

Dalam kitab Al I’lam bi Annat Tashawuf min Syariatil Islam. Syekh al Muhaddis Abdullah as Shiddiq al Ghumari menyebut bahwa ihsan memiliki dua tingkatan, yakni tingkat muraqabah dan tingkat musyahadah.

مَا الْإِحْسَانُ ؟ قَالَ : ” أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Apa itu Ihsan? Nabi menjawab: kamu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya (musyahadah), jika kamu tidak melihat-Nya maka sungguh Dia melihatmu (muraqabah).

Hadis tersebut memulai penjelasannya dengan musyahadah sebagai isyarat akan ketinggian kedudukan musyahadah, sekaligus ia merupakan tujuan terpenting dari Ihsan.

Dalam suluk dan meniti jalan menuju Allah, maka permulaannya itu, kata Syekh Abdullah bin Muhammad al Ghumari ialah dengan muraqabah. Sebab istiqamah dalam muraqabah akan mengantar pada tingkatan musyahadah. Baca juga…

Terkait hal ini, ketika Imam Al Junaid hendak masuk tarekat, beliau pergi mendatangi gurunya sekaligus pamannya, Imam Sari as Siqthi dan menyatakan secara terang-terangan keinginannya.

Kemudian sang Guru berkata kepadanya: “Anakku, aku akan mengajarkan (talqin) kepadamu tiga kalimat. Jika kamu mau tidur di malam hari, katakanlah Allah bersamaku (الله معي), Allah mengawasiku (الله ناظر إلي), Allah menyaksikanku (الله شاهد علي).

Imam Junaid berkata: “Aku membiasakan hal itu selama satu bulan.” Kemudian guruku berkata: “Anakku, jika Allah bersamamu, mengawasimu, dan menyaksikanmu, maka apakah pantas kamu bermaksiat kepada-Nya?”

Imam Junaid kembali berkata: “Allah memberikan manfaat kepadaku dengan kalimat-kalimat itu sepanjang hidupku. Setiap kali aku hendak maksiat, aku mengingatnya dan aku tidak jadi bermaksiat kepada Allah sama sekali”.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana Imam Sari as Saqthi mengajarkan muridnya Imam Junaid maqam muraqabah. Karena dengan muraqabah itu mengantarkan kepada musyahadah qalbiyyah (menyaksikan dengan qalbu). Adapun musyahadah bashirah di dunia hanya untuk Nabi Muhammad Saw, tidak diberikan untuk orang lain.

Ibnu Abbas Ra berkata, “Sesungguhnya Allah memberikan pangkat Al Khullah kepada Nabi Ibrahim, Al Kalam kepada Nabi Musa, dan Al Ru’yah kepada Nabi Muhammad Saw.

Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan bahwa Dajjal berkata kepada manusia, “Akulah Tuhanmu.” Nabi Muhammad Saw bersabda: “Ketahuilah bahwa tidak satu pun dari kalian akan bisa melihat Rabb-nya sampai dia mati.”

Imam Malik pernah ditanya kenapa orang mukmin tidak bisa melihat Rabb-nya di dunia, tetapi bisa melihat-Nya di akhirat. maka beliau menjawab, bahwa orang mukmin di dunia adalah makhluk fana (al Fany), dan fana tidak bisa melihat Dzat yang kekal (al Baqy). Di akhirat mereka diberikan penglihatan yang kekal (abshar baqiyah), maka bisa melihat Dzat yang kekal.

Menyangkut hal ini, Syekh Abdullah bin Muhammad Shiddiq Al Ghumari bercerita tentang sebuah kejadian di Baghdad. Seorang Syekh tarekat dilaporkan kepada Khalifah karena mengaku melihat Allah Swt. Kemudian didatangkanlah saksi yang memberatkannya. Khalifah bertitah untuk menghukumnya. Baca juga…

Maka Al Qutb Al Kabir Syekh Abdul Qadir Al Jilani mengetahui kejadian ini. Beliau merupakan ulama penganut Mazhab Hanbali dan seorang Sufi. Beliau kemudian mendatangi Khalifah dan berkata: “Syekh ini kekurangan kata-kata sehingga dia mengatakan apa yang bukan dia maksudkan.”

Khalifah berkata: “Lantas apa yang dia maksud?” Syekh Abdul Qadir menjawab: “Syekh tersebut menyaksikan Allah dengan mata hatinya (bashirah). Lalu cahaya dari mata hatinya itu memancar ke matanya, maka dia menyaksikan cahaya itu. Kemudian keluar dari mulutnya apa yang kalian dengar.” Lalu Syekh Abdul Qadir berkata: “Demi Allah! Aku hanya ingin menjelaskan hal ini.” Setelah itu dikeluarkan lah putusan hukum yang membebaskan tuduhan dan membenarkan akidah Syekh tersebut.

Begitulah, kebanyakan kalimat yang dianggap bermasalah dari para sufi mengandung kebenaran, akan ada banyak takwil yang menyatakan kebenaran dari maksud ucapannya, dan hanya para penentangnya yang akan mengingkarinya (dipahami secara sepihak).


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi