Riyadhah, Cikaracak Ninggang Batu, Laun-laun Jadi Legok

Sebagai hamba Allah, sesulit apapun jalan yang dilalui, tetaplah meyakini akan firman-Nya dalam Q.S. Fushilat ayat 6.

“Katakanlah: “Bahwasannya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasannya Rabbmu adalah Rabb Yang Mana Esa, maka tetaplah istiqamah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.

Penulis mengilustrasikan istiqamah dengan sebuah peribahasa Sunda “Cikaracak Ninggang Batu, Laun-laun Jadi Legok”. Artinya, sekeras apapun hati kita, jika terus menerus diterpa dengan riyadhah dzikrullah, pasti akan lembut juga. Artinya dengan riyadhah akan sangat membantu kita untuk dekat dengan Allah bahkan lebih dekat dari pada urat nadi kita sendiri.

Baca juga: Adab Dalam Menerima Riyadhah?

Perilaku istiqamah adalah perbuatan yang disukai oleh Nabi Saw. Sebagaimana dalam haditsnya,

Bahwa sebaik-baik amal dalam pandangan Allah Swt adalah yang dawam melakukannya walaupun sedikit-sedikit.

Dengan demikian, riyadhah itu agar kita dekat dengan Allah, walaupun pada awalnya berat untuk melaksanakannya, namun jika kita melatihnya secara terus menerus dan diawali dengan niat yang tulus ikhlas, maka akan terasa ringan menjalankannya bahkan akan terus berlanjut istiqamah hingga akhirnya membentuk akhlakul karimah. []