Perbedaan Orang Yang Lalai dan Yang Berakal

Ada perbedaan antara orang yang lalai dan berakal. Perbedaan itu menurut Syekh Ibnu Athaillah As Sakandary bisa dilihat dari bagaimana seseorang memulai harinya.

الغافل اذا اصبح ينظر ماذا يفعل والعاقل ينظر ماذا يفعل الله

Orang yang lalai memulai harinya dengan memikirkan apa yang harus dikerjakan. Sedangkan orang berakal merenungkan apa yang akan Tuhan lakukan terhadapnya.

Halim Ambiya Founder Tasawuf Underground mengutip Syekh Abdullah Asy-Syarqawi, bahwa orang yang lalai adalah orang yang lupa tentang Tauhid dan lupa bahwa segala sesuatu terjadi jadi atas ketetapan dan takdir Allah.

Menurutnya, di pagi hari orang yang lalai akan menisbahkan semua amalnya kepada dirinya sendiri. Lalu biasanya dia berkata, “Apa yang akan kulakukan hari ini?”

Sedangkan orang yang berakal, saat bangun pagi dia tidak lalai (ghaflah) dari tauhid dan tidak lupa bahwa segala sesuatu terjadi dengan ketentuan dan takdir Allah Swt.

Sehingga orang yang berakal akan menisbahkan semua amalnya hanya kepada Allah. Orang seperti ini akan berkata, “Apa yang akan dilakukan Allah terhadapku hari ini.”

Baca juga: Kajian Hikam Amal yang Diterima Allah

Mudahnya, orang lalai (ghafil) ini akan selalu melihat kemampuan dirinya sendiri. Saat Allah membebaninya dengan sebuah pekerjaan, maka pekerjaan itu pun tidak akan berhasil.

Sedangkan orang yang berakal (‘aqil) hanya akan melihat pada Tuhannya, Allah pun akan mencukupi keinginannya dan memudahkan semua permintaannya. Ini adalah sebuah patokan agar murid bisa mengenali kondisi dirinya.

Sehingga hal pertama yang harus terdetik dalam hati seorang murid adalah kadar tauhidnya. Seberapa besar kadar tauhidnya, hal itu bisa dilihat melalui kadar cahaya yang datang kepadanya.

Jika sejak pertama hatinya hanya memandang daya dan kekuasaannya sendiri, maka dia akan terputus dari Allah. Jika dia sadar dan kembali kepada Allah, tentu dia pun akan sampai kepada-Nya.

Pesan di atas mengingatkan betapa pentingnya menggabungkan antara syariat yakni usaha sebab akibat dan hakikat yakni tauhid dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebab lalai terhadap hakikat akan membuat hubungan kita terputus dari Allah Swt.

Demikian juga lalai dalam syariat akan menyebabkan kehidupan menjadi lamban, stagnan, minim kontribusi, bahkan rusak.

#ghaflah #tasawufunderground #halimambiya


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi