Riyadhah Bertujuan Menundukkan Hawa Nafsu

Seseorang tidak sampai ke surga kecuali jika dia melakukan hal-hal yang tidak disukainya

Seseorang tidak sampai ke surga kecuali jika dia melakukan hal-hal yang tidak disukainya. Demikian pula neraka, akan diraih ketika seseorang memperturutkan syahwat atau hawa nafsunya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis nabi Saw,

حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ، وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

Surga diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka diliputi oleh syahwat-syahwat. (HR. Muslim)

Al makarih di sini kata ulama adalah hal-hal yang diperintahkan bagi mukallaf untuk dikerjakan atau ditinggalkan dengan cara menaklukkan hawa nafsunya (mujahadah).

Disebut al makarih lantaran hal-hal yang diperintahkan itu berat dan sulit bagi yang melaksanakannya. Seperti bersungguh-sungguh dalam beribadah, istiqamah beribadah, sabar dalam menghadapi gangguan dan penderitaan, menahan marah, memaafkan, bersikap toleran (lapang dada), bersedekah, berbuat baik (ihsan) kepada orang yang berbuat jahat, serta bersabar mengelola syahwat.

Baca juga: Ini Empat Jalan Olah Jiwa Menurut Imam Ghazali

Sebaliknya untuk masuk neraka cukup melakukan syahwat. Syahwat di sini maknanya, kenikmatan-kenikmatan duniawi yang dilarang syariat. Syahwat yang haram seperti minum khamr, zina, melihat lawan jenis yang bukan mahram, ghibah, serta menggunakan alat-alat yang melalaikan kepada-Nya.

Sebagaimana diketahui bahwa tema penting dalam tasawuf ialah untuk membersihkan diri dari sifat jelek dan akhlak yang buruk. Untuk membersihkan diri dan menyucikan jiwa dari kotoran dan keburukan itu tentu tidak cukup hanya dengan mengetahui hukum membersihkannya, atau dengan cara membaca kitab-kitab akhlak dan tasawuf. Tetapi harus dengan mujahadah (kerja keras dan perjuangan) dan melaksanakan praktik proses penyucian, serta menyapih hasrat dan syahwatnya.

والنفس كالطفل إن تهمله شب على حب الرضاع وان تفطمه ينفطم

Nafsu itu seperti bayi, jika kau biarkan dia akan menyusu hingga dewasa kelak, tapi jika kamu menyapihnya, ia akan terhenti.

Baca juga: Pentingnya Keseimbangan Zahir Batin Sesuai Tanbih

Karena itu dalam tradisi tarekat dikenal ada riyadhah atau suatu bentuk latihan untuk menundukkan hawa nafsu dan syahwat. Dr. H. Suhrowardi, MA. yang dikutip dari ldtqn.or.id menerangkan bahwa riyadhah dalam pandangan ulama-ulama tarekat ialah mendidik murid untuk dapat menguasai dirinya melalui latihan-latihan spiritual.

Dengan riyadhah ini murid sanggup menentang hawa nafsunya. Murid juga bersedia mengubah kebiasaan-kebiasaan yang berdasarkan syahwatnya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi