Pentingnya Hidupkan Potensi Cahaya Menurut Abah Anom
Pangersa Abah Anom menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki potensi cahaya
“Di setiap diri manusia ada cahaya. Dengan dzikir potensi cahaya tersebut diungkap sehingga menjadi terang benderang. Orang yang mengalaminya disebut hidup, dimana ia tidak disebut meninggal ketika wafat, melainkan hanya pindah dari alam fana ke alam baqa,” demikian pesan Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin pada tahun 1412 Hi yang dikutip dari LDTQN Pontren Suryalaya.
Pangersa Abah Anom menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki potensi cahaya. Potensi cahaya yang tidak dioptimalkan akan menyebabkan manusia justru berada dalam kegelapan.
Cahaya tersebut memang tidak terlihat secara kasat mata demikian juga kegelapan yang dimaksud. Orang yang berdzikir menghidupkan cahaya tersebut hingga bisa terang benderang. Nabi Muhammad Saw bersabda:
Permisalan orang yang berdzikir (mengingat) Rabb-Nya dan yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dan yang mati. (HR. Bukhari)
Baca juga: Perbanyak Dzikir Perbanyak Amalan Sunnah
Dalam Fathul Bari’ dijelaskan, orang yang berdzikir disamakan dengan orang hidup karena secara lahiriah ia dihiasi oleh cahaya kehidupan (Nurul Hayah) dan batiniahnya dipenuhi cahaya ma’rifah (Nurul Ma’rifah). Adapun orang yang tidak berdzikir lahirnya terlantar sedangkan batinnya kosong.
Jika mengacu pada penjelasan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani maka ada dua potensi cahaya. Pertama, cahaya yang menghiasi dzahir manusia disebut dengan cahaya kehidupan. Kemudian cahaya ma’rifah yang bersinar di dalam batin orang yang berdzikir.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______