Minim Daiyah di Televisi, Kaderisasi Jadi Kunci
Penceramah pada program televisi didominasi oleh laki-laki (88,8 %)
Hasil penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa penceramah pada program televisi didominasi oleh laki-laki (88,8 %) jauh melebihi perempuan.
“Hampir 90% penceramah di televisi adalah laki-laki, sementara perempuan hanya 10 %,” papar Aptiani Nur Jannah peneliti PPIM dalam webinar hasil penelitian bertajuk “Representasi dan Kontruksi Gender dalam Dakwah Televisi” (08/06/2021).
Televisi yang dimaksud bukan hanya yang konvensional seperti TVRI dan TV swasta lainnya tapi juga Televisi non konvensional atau televisi yang memanfaatkan internet (YouTube) untuk menyiarkan agama. Banyak stasiun tv memproduksi program keagamaan dan mendapatkan rating tinggi. Di saat yang sama tv konvensional tengah berkembang pula dengan banyak memproduksi program keagamaan.
Temuan lain dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa mayoritas pemirsa program keagamaan di televisi adalah perempuan. Dengan kata lain, rendahnya porsi perempuan yang menjadi narasumber pengetahuan agama berbanding terbalik dengan mayoritas target penonton yang adalah perempuan dengan profesi ibu rumah tangga.
Baca juga: 8 Pendekatan Dakwah Untuk Kaum Millennial dan Centennial
Dalam hasil survei PPIM sebelumnya ditemukan bahwa 33,73 % generasi Z mengakses TV sebagai sumber pengetahuan agama. Alvara institute menyebut 54,2 % menonton ceramah dari televisi. Ini menunjukkan bahwa penceramah menjadi kontributor utama dalam membangun narasi agama dan sumber pengetahuan agama masyarakat.
Minimnya jumlah ulama perempuan juga diakui oleh Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Dr. Siti Ma’rifah, MM, MH, hal ini bisa dilihat misalnya dari ulama perempuan yang aktif di MUI.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______