Makna Doa Lailatul Qadar

Jika manusia saling memaafkan dan memperbaiki diri serta menyucikan jiwa di bulan ramadhan, maka tujuan bersama dalam membangun negeri bisa terealisasi. Karena yang dikedepankan ialah kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi yang rawan dengan hasrat jahat, syahwat hingga bisikan setan terlaknat.

Di sinilah kita bisa mengetahui betapa urgen peran memaafkan dalam kehidupan dan suksesnya tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (Al A’raf: 199).

Dari doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw, kita juga bisa melihat bahwa ada hubungan antara kemuliaan malam lailatul qadar dengan memaafkan. Sebab dengan memaafkan bertambah kemuliaan. Maka tanpa memaafkan, kemuliaan seseorang tidak bertambah. Sebagaimana dalam doa tersebut kata afuww (maaf) digandeng dengan kata karim (mulia).

Tidak berkurang harta dengan sedekah, tidak lah orang yang memberi maaf kecuali Allah akan menambah kemuliaannya, dan tidak ada yang tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim)

Meraih Keutamaan Lailatul Qadar

Baiknya hubungan kita dengan Allah dengan maaf dari-Nya dan saling memaafkan antar manusia akan melahirkan kedamaian. Oleh karena itu, lailatul qadar digambarkan sebagai malam yang penuh kedamaian yang diisyaratkan dengan kata salam yang berarti damai.