Maklumat Abah Anom Mengenai Kayfiah Dzikir
Dzikir Jahr yang dilaksanakan secara berjamaah harus tertib, tartil/fasih seirama
Bismillahirrohmanirrohim.
Dalam rangka meningkatkan ketertiban dalam melaksanakan pengamalan Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah, maka dengan ini Abah mengharap:
- Dzikir Jahr yang dilaksanakan secara berjamaah harus tertib, tartil/fasih seirama dan senada sehingga jelas terdengar hurufnya (LAA ILAAHA ILLALLAAH) : jangan ada yang cepat/kencang, ada yang lambat, tidak teratur, sehingga tidak bisa mencapai konsentrasi atau khusyu’.
- Bila dzikir dilaksanakan sendirian, suaranya jangan keras-keras, terutama bila malam telah larut.
- Dzikir karena terlalu khusyu’, sampai ingin menangis, hal itu dibolehkan, dengan catatan jangan sampai mengganggu orang lain, sehingga suasana menjadi goncang, hal tersebut harus dicegah.
- Bilamana orang yang dzikir dapat mengganggu orang lain, maka Imam harus bertindak untuk mencegah orang itu, yaitu dengan memperingati atau merendahkan temperatur suara dzikir secara bersama.
- Berjamaah dzikir, baik di Mesjid maupun di rumah, hendaknya cukup mengikuti hitungan 165 kali, andaikata ingin lebih banyak, hal tersebut dapat dilaksanakan secara sendirian dengan suara yang tidak terlalu keras.
- Bila ada yang kebetulan mendapatkan inkisyaful qalbi/terbuka hati, hal ini jangan diberitahukan kepada orang lain tapi cukup dirasakan sendiri sehingga makin mantap.
- Senantiasa membaca, menghayati dan mengamalkan TANBIH.
- Senantiasa meningkatkan peribadatan, dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
Demikian harapan Abah, semoga para ikhwan dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
Suryalaya, 25 Juni 1992
Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya
KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______