Progresif adalah Ciri Tasawuf Yang Hakiki
Kehadiran tasawuf ialah untuk menggarap sisi esoteric atau sisi batin manusia
Secara umum, potensi manusia terdiri dari akal, jasmani dan ruhani. Meski ada yang membaginya hanya menjadi dua, yakni potensi jasmani dan potensi ruhani. Ruhani pusatnya ialah qalbu, dan di qalbu inilah akal digunakan sebagaimana dijelaskan oleh para ulama.
Kehadiran tasawuf ialah untuk menggarap sisi esoteric atau sisi batin manusia. Ini berarti tasawuf sesuai dengan potensi manusia, khususnya potensi ruhani. Tetapi di saat yang sama, tasawuf menjaga potensi tersebut tetap dalam koridor syariat.
Diutusnya Rasulullah Saw pun berfungsi untuk mengembangkan potensi tersebut. Karena beliau bukan hanya diutus untuk membacakan ayat-ayat Allah (tilawah), mengajar (ta’lim), tetapi juga melakukan tazkiyah. Sebagaimana disebut dalam al Qur’an;
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu (tazkiyah) dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Al Baqarah: 151).
Baca juga: Tasawuf dan Resiliensi Terhadap Stres.
Tazkiyah secara bahasa berasal dari kata zakka yang berarti memperbaiki, menyucikan, mengembangkan, serta memajukan. Fungsi tazkiyah yang dilakukan oleh rasulullah Saw kini dilanjutkan oleh para ulama tasawuf atau sufi.
Jadi tasawuf yang diajarkan dan diamalkan oleh guru sufi bukan hanya sesuai dengan potensi manusia, tapi berfungsi untuk mengembangkan potensi tersebut. Baik dalam rangka membangun peradaban di muka bumi maupun beribadah pada-Nya.
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______