“Sebagai organisasi dakwah, LDTQN harus memberi perhatian besar pada kaderisasi dan melakukannya secara intensif,” demikian ungkap Dewan Pakar LDTQN KH. Wahfiudin Sakam.
Wakil Talqin Pangersa Abah Anom itu juga memberi gambaran mengenai program kaderisasi yang telah dikembangkan di LDTQN DKI Jakarta.
Ada mekanisme kaderisasi yang sudah baku dan dikembangkan sejak tahun 1998. Program kaderisasi ini berjalan dengan 4 tingkatan.
1. KT atau Kursus Tasawuf dilaksanakan setiap 2 bulan, atau disesuaikan (customized) di lokasi peserta. Jenjang kaderisasi ini sudah diikuti oleh peserta hingga angkatan ke-82.
2. KUPAT atau Kursus Pendalaman Amaliah Tasawuf yang diikuti oleh alumni KT sudah berlangsung hingga Angkatan ke-7
3. PMT atau Pelatihan Muballigh Tasswuf yang diikuti oleh Muballigh, Muharrik (penggerak/aktivis) dan Muaddib (Pendidik) sudah diikuti hingga angkatan ke-8.
4. CATUR atau Calon Instruktur sendiri baru diadakan untuk angkatan ke-1.
Baca juga: Minim Daiyah di Televisi Kaderisasi Jadi Kunci
Selain itu, LDTQN DKI Jakarta juga sudah menggelar program Khalwat 40 hari sejak tahun 2012 yang diikuti oleh kader-kader TQN Suryalaya. Khalwat yang bertujuan mencetak muballigh, muharrik dan muaddib TQN ini sendiri sudah diselenggarakan hingga angkatan ke-6.
Kiai Wahfiudin berharap, jenjang kaderisasi sebagai penguat organisasi tersebut terus ditingkatkan, baik dari kurikulumnya, materinya hingga metode dan medianya.
“Semoga ini menjadi inspirasi bagi semua pengurus LDTQN di berbagai tingkatan dan wilayah untuk sama-sama meningkatkan kaderisasi,” pungkas Wakil Ketua MUI Pusat Komisi Pendidikan dan Kaderisasi itu.
Sebagai informasi, salah satu program unggulan LDTQN Jakarta yakni KUPAT telah dilaksanakan pada Sabtu – Ahad, 29 – 30 Januari 2022 lalu di TQN Center Masjid Al-Mubarak Rawamangun Jakarta. Diikuti oleh 50 peserta ikhwan akhwat TQN Suryalaya dari sekitar Jabodetabek dan Bandung.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______