Kiai Wahfiudin, Inti Amaliah Kita Adalah Dzikir Jahar dan Dzikir Khafiy

Kiai Wahfiudin bercerita akhir perjalanan hidup murid-murid Pangersa Abah

Bali – Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani di Mushalla Nurul Huda, Singaraja Bali Sabtu (26/1) dimulai pukul 11:00 WITA. Jamaah yang hadir dari berbagai daerah seperti Denpasar, Grogak, Singaraja dan Bedugul.

Sebelum membahas materi mengenai ilah, Kiai Wahfiudin bercerita akhir perjalanan hidup murid-murid Pangersa Abah.

Wakil talqin Pangersa Abah Anom ini mengatakan di Cikarang ada seorang jamaah perempuan yang rajin masak untuk keperluan manaqib. Satu bulan ia bisa 3 kali masak. Pekan pertama untuk manaqib, pekan kedua untuk khataman dan ketiga untuk dzikir dan senam.

“Akhwat ini sakit dan dirawat di rumah sakit berbulan-bulan, akhirnya pekan kemarin meninggal dalam perjalanan dari Rumah Sakit Tarakan menuju kediamannya di Cikarang. Baru sampai di Tambun mengucap Laa ilaaha illallah lalu meninggal dengan indah.”

Selanjutnya Mudir Aam JATMAN ini juga bercerita tentang wafatnya Dr. Azhari Baedlowi, Ketua YSB Pontren Suryalaya Korwil DKI Jakarta Periode 2004-2009. Tiga pekan yang lalu tanggal 8 Januari beliau wafat di Mesir.

“Beliau wafat tidak lama setelah tiba di Kairo, selepas umrah diiringi kalimat Laa ilaaha illallah. Beruntung bisa dimakamkan di samping Masjid Al-Azhar Kairo, karena nama beliau Azhar juga,” terang Kiai Wahfiudin.


Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi