Kiai Safrullah: Segala Keberhasilan Itu Berkah Karamah Guru

Dalam uraian khidmah ilmiahnya, KH. Safrullah Miftah mengatakan bahwa Guru Mursyid Abah Anom adalah lautan thariqah. Beliau mempunyai kapal yang sangat besar yang mampu menampung siapapun yang ingin masuk ke dalamnya.

“Tidak banyak syarat dalam mengikuti tuntunan beliau, tidak disyaratkan jadi orang ‘alim dulu, tidak disyaratkan hafal qur’an dulu atau menguasai ilmu syariat dulu. Ini semua kasih sayang dan ini menunjukkan ketinggian dan kemuliaan maqam beliau di sisi Allah Swt,” tuturnya.

Wakil Talqin Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin qs itu juga menjelaskan bahwa kesuksesan dan kemuliaan muridnya tidak lain adalah berkah dan karamah Syekh Mursyid.

“Dengan barakah dan karamah Mursyid, kesuksesan dan kemuliaan dunia itu semuanya barakah karamah Syekhnya. Bukan dengan kepandaian dan kehebatan kita,” ujarnya.

Baca juga: Khidmah Ilmiah Kiai Safrullah di Suryalaya

Kiai Safrullah menilai, kalau ada yang merasa dalam dirinya bahwa kepandaian, kecerdasan, kejeniusan yang menjadikannya sukses di dalam mengikuti tarbiyah Syekh, maka itu menjadi satu perkara yang menghijab dia dengan Tuhannya.

Adab seorang murid, lanjut Kiai Safrullah, apapun yang Allah timpakan kepadanya semuanya adalah barakah karamah guru. Kalau tidak demikian, maka nanti yang akan timbul adalah ujub (perasaan bangga diri) dalam dirinya. Terhijablah dia, padahal gurunya yang memperjuangkan dia di hadirat Tuhannya. Ini semua perlu disadari.

“Mari kita meleburkan diri di dalam Syekh, di dalam kemuliaan guru, fana fis Syekh. Ya Allah segala kesuksesan dan keberhasilan ini adalah barakah karamah guruku. Ini menjadikan kita semakin tawadhu’, Allah akan mengangkat murid yang seperti itu,” kata Wakil Talqin asal Muara Teweh Kalteng.

Syekh Mursyid Lebih Sempurna Mentarbiyah Muridnya Ketika Wafat

Selain itu, Kiai Safrullah juga menerangkan bahwa kita berguru sangat mudah karena Abah yang munajat kepada Allah. Kendati demikian ini bukan berarti tanpa perjuangan pula dari muridnya.

Baca juga: Pangersa Abah Anom Bagikan Tips Agar Bisa Perbanyak Ibadah

Beliau (Pangersa Abah Anom) adalah mursyid sempurna yang membimbing dan mentarbiyah muridnya ketika di alam kuburnya. Karena tidak diganggu oleh urusan jasmani dunianya.

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٰتَۢاۚ بَلۡ أَحۡيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُونَ

Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki, (Ali ‘Imran: 169).

Orang yang gugur atau terbunuh di jalan Allah mereka hanya melakukan jihad kecil (perang fisik). Sedangkan para wali Allah dia melaksanakan jihad akbar (perang ruhani), melawan setan, melawan hawa nafsu sehingga Allah angkat derajatnya menjadi kekasihnya.

Dengan demikian, yang melakukan perang fisik saja jangan katakan mereka mati, bahkan mereka mendapat nikmat di sisi Allah di alam kuburnya. Apalagi mereka yang gugur lantaran melakukan jihad akbar (perang besar).

Baca juga: Tarekat Metode Jihad yang Disyariatkan Agama

Dalam kitab ‘Aqidatun Najib, Kiai Safrullah mengatakan, pengertian mendapat nikmat ini adalah dia mendapat nikmat yang sempurna. Seperti nikmat jasmani di alam dunia. Dia makan, minum diberikan segala fasilitas yang lengkap oleh Allah Swt.

Kiai Safrullah juga menyatakan bahwa Abah Anom lebih leluasa mentarbiyah muridnya ketika wafat. “Beliau lebih sempurna mentarbiyah murid-muridnya. Jadi jangan katakan Abah sudah tidak ada,” tegasnya.

Itu sebabnya, mungkin banyak di antara kita yang merasakan spiritual kerohanian, baik itu didatangi secara rohani di dalam mimpi atu lain sebagainya.

“Karena seorang jin tidak bisa menyerupai syekh yang Mursyid. Tapi yang datang adalah Syekh itu kepada murid-muridnya. Maka kita bersyukur memiliki Guru Mursyid yang Kamil Mukammil,” ungkapnya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi