Jalan Para Sufi, Jalan Menuju Dia

Para sufi jalani hidup bukan demi bahagia, tapi demi dekat dan tunduk pada kehendak-Nya

Tidak semua orang siap menderita. Namun semua orang siap untuk bahagia. Seringkali takdir hidup menghendaki lain. Artinya, ada yang menjalani takdir mengalami “penderitaan”, meskipun dalam kenyataannya tidak semua orang yang masuk definisi “menderita” betul-betul merasakan “penderitaan” itu.

Ada orang-orang yang mendapat status “menderita” ternyata menjalani keadaannya dengan suka hati, dan tidak merasa hidup dalam “penderitaan”.

Jadi definisi “menderita” untuk seseorang belum tentu sama dengan definisi “menderita” bagi orang lain. Tapi satu hal yang sama yaitu semua berharap untuk hidup yang lebih mapan dan lebih baik.

Dari sekian banyak orang di dunia ini, ada sebagian kecil dari mereka yang memilih untuk hidup “menderita”. Mereka memilih hidup tidak mengikuti hawa nafsunya.

Di saat sebagian besar orang menghendaki hidup nyaman dan mapan, mereka menjalani hidup atas apa yang diarahkan-Nya. Bukan karena tidak mampu seperti orang kebanyakan. Mereka tidak memilih untuk “menderita” atau “bahagia” menurut kacamata manusia. Mereka hanya menjalani peran yang diamanahkan. Orang sering menyebutnya sebagai kaum sufi.

Para sufi memiliki komitmen menempuh jalan ruhani untuk mendekat kepada Allah SWT. Mereka menyadari hakikat diri sesungguhnya adalah diri yang berwujud ruhani dengan qalbu sebagai pusatnya. Sedangkan jismani hanyalah cangkang atau wadah agar manusia bisa berkarya di dunia.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi