Ketika seseorang memulai suatu bisnis, baik konvensional maupun online, yang kerap muncul dalam pikiran biasanya adalah kesulitan-kesulitan. Seperti kesulitan untuk bersaing dengan kompetitor lama, kesulitan menjual, kesulitan mendapat modal dan lain sebagainya.
Tapi, bagi Maulana Hasan, pebisnis online dan pemilik Tanah Abang Collection, pikiran-pikiran negatif semacam itu sebaiknya jangan sampai memenuhi pikiran, hingga seorang pebisnis mengalaminya sendiri.
“Bisnis di mana pun, persaingan pasti ada. Tapi pasar untuk kita pasti ada. Dulu ketika saya mulai masuk ke pasar Tanah Abang kompetitor saya sudah banyak. Waktu itu saya sempat berpikir sulit, tapi kita jalani dengan membangun strategi,” kata Maulana saat menyampaikan coaching tentang “Optimalisasi Penjualan di Media Online,” kepada peserta pelatihan TQN Preneur level Kreasi, Selasa 9/6/2020.
Kini, Tanah Abang Collection yang lebih banyak berjualan lewat Instagram, dapat dibilang sudah punya ‘positioning’ yang baik di antara para pebisnis produk fashion online dari produk-produk pasar Tanah Abang.
Padahal ketika masuk ke Pasar Tanah Abang sekira 4 tahun lalu, Maulana sama sekali buta dengan bisnis pakaian di Pasar Tanah Abang. Tapi dia membawa konsep yang terbilang baru dengan berjualan secara online, yang ketika itu belum begitu semarak.
Berjualan online pada akhirnya membawa Maulana pada peningkatan omzet yang signifikan dari tahun ke tahun. Lebih pesat kemajuannya ketimbang berjualan secara konvensional, seperti lewat sejumlah toko miliknya di Lantai 6 Pasar Tanah Abang.
“Kenapa harus berjualan online? Karena gampang, tidak perlu modal besar, tidak ribet, dan bisa menembus ruang dan waktu,” kata pria Medan, pemilik toko online yang follower Instagramnya saat ini telah mencapai lebih dari 800 ribu orang.
Bagaimana cara mengawalinya?
Maulana yang kebetulan mantan jurnalis di Medan ini, berbagi pengalaman memulai bisnis online. Berikut sejumlah hal yang harus menjadi prioritas dalam bisnis ini.
Kata dia, yang pertama harus punya follower, karena mereka adalah market dari produk kita. “Setiap hari kita harus nambah follower,” paparnya.
Kedua, harus memiliki supplier, mereka adalah pihak yang mensuplai barang. Misalnya, di Tanah Abang Collection, supplier adalah toko-toko di pasar Tanah Abang yang memproduksi, meminjamkan atau menitipkan barang untuk dijualkan.
Ketiga, harus punya reseller atau dropshipper, mereka yang membantu menjualkan barang-barang secara lebih massif. “Dapat dibilang mereka adalah ujung tombak kita,” kata dia.
Keempat, customer yang tak lain adalah follower di toko online kita.
Tips Meningkatkan Penjualan
Berdasarkan pengalaman, cara-cara ini bisa meningkatkan penjualan, yaitu: iklan atau promosi, endorse dari selebram, serta give away.
Tak kalah penting adalah kualitas barang yang dijual juga service-nya. Di dunia online hal ini penting sekali. Banyak pelanggan tidak balik lagi karena kecewa dengan kualitas barang dan service yang kurang.
Kesimpulannya, prinsip bisnis baik online maupun konvensional itu sama saja. Jika toko konvensional butuh penampilan yang cantik agar menarik pelanggan, demikian juga dengan toko online.
“Kalau kita punya toko (konvensional) butuh renovasi, penataan desain, lampu dan sebagainya, toko online pun demikian,” kata Maulana.
Selanjutnya, dibutuhkan konsistensi serta mencari “positioning” dalam bisnis yang dijalankan. Dan jangan lupa, jika ingin berkembang investasi sumber daya manusia juga penting untuk membesarkan bisnis ke depan.
“Ketika dapat keuntungan, saya berani bayar karyawan untuk membantu pekerjaan saya. Dari situlah kita akhirnya menjadi toko online paling update dan bisa bersaing dengan kompetitor. Karena kerja kita efektif,” kata Maulana yang sebelum pandemi Covid-19 karyawannya sempat mencapai 23 orang.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______